oleh

Begini Suara Warga Kota Tangerang Jelang HUT ke 22

image_pdfimage_print

Kabar6-Diusianya menjelang HUT ke 22 Kota Tangerang, berbagai instansi di pemerintah telah disibukan dengan berbagai macam kegiatan.

Sayangnya, dari agenda yang disuguhkan belum melibatkan unsur masyarakat dan hanya dijadikan sebagai objek.

Hal tersebut dikatakan Ryan Erlangga, Direktur Eksekutif Tangerang Publik Servis (TPS), Senin (23/2/2015) malam.

Menurutnya, jika menengok kebelakang kesuksesan yang diraih kota ini, kekhawatiran yang muncul adalah jangan sampai merasa kota ini sudah sangat baik, sudah sangat maju dan terlihat mempesona.

“Dibalik itu ada hal-hal yang kasat mata terlupakan atau sengaja dilupakan, bagaikan dua sisi mata uang. Penghargaan yang diraih oleh pemerintah di berbagai kriteria, belum menjadi kesuksesan masyarakatnya. Ataukah memang sengaja dibentuk suatu GAP pemisah antara pemerintah dan masyarakat??,” tegas Ryan.

Ryan berharap, di HUT Kota Tangerang jangan pernah melupakan kemiskinan yang hampir mewarnai tiap sisi-sisi gelap masyarakat Kota Tangerang, di bawah gemerlapnya real estate, apartemen, mall mewah dan pembangunan lainnya.

Kemudian, lanjutnya, jangan juga dilupakan pengangguran yang menjamur dibawah berdirinya pabrik-pabrik multinasional. **Baca juga: Ini Beragam Event di HUT ke 22 Kota Tangerang.

“Jangan lupakan pendidikan yang menjadi hak fundamental seluruh masyarakat di Republik ini. Disaat seluruh rumah sakit mendapat jangkauan program baik negeri maupun swasta, mengapa sekolah tidak?,” ungkapnya.

Menurutnya, 28 februari nanti menjadi titik nadir Kota Tangerang mencapai usia 22 tahun. Bukan hanya untuk diperingati dan dirayakan, tapi juga momentum untuk introspeksi dan renungan seluruh elemen entitas Kota Tangerang.

“Kota Tangerang ini milik kita, bukan hanya pemerintah saja. Tapi kita lihat saja, HUT Kota Tangerang sosialisasi kepada masyarakat sangat kurang. Masyarakat juga tidak dilibatkan, hanya dijadikan subjek saja,” ucapnya.

Sementara itu, Lutfi, salah seorang pemuda asal Kelurahan Grendeng mengatakan, bahwa selama ini HUT Kota Tangerang masyarakat belum dilibatkan, tapi kenapa hanya instansi terkait saja yang dilibatkan dan disibukan.

Lanjutnya, kata Luthfi, mayarakat kangen dengan adanya pesta rakyat. Tapi kini sudah menghilang.

“Dulu kita identik setiap HUT merayakan di kali cisadane dengan melibatkan masyarakat. Tapi sekarang masyarakat hanya menjadi penonton,” pungkasnya.(ges)

 

Print Friendly, PDF & Email