oleh

Begini Perbedaan Menstruasi Sesuai Usia

image_pdfimage_print

Kabar6-Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan tubuh wanita yang terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh terhadap kehamilan. Sekira sebulan sekali, tumbuh lapisan baru (endometrium) pada rahim untuk dibuahi sel telur.

Ketika tidak ada sel telur yang dibuahi, lapisan rahim tersebut akan luruh. Inilah yang disebut dengan menstruasi. Umumnya, siklus menstruasi terjadi dalam rentang waktu 28 hari, tapi ada juga orang yang mengalami rentang siklus menstruasi selama 21 hari.

Nah tahukah Anda, ternyata ada perbedaan menstruasi pada wanita sesuai usia mereka? Dilansir Health, berikut adalah perbedaan yang dimaksud:

1. Wanita usia 20-an
Pada usia belasan siklus menstruasi berada di titik yang konsisten. Memasuki usia 20-an, wanita muda mulai tidak berovulasi secara teratur. Menurut Lauren Streicher, MD, seorang ginekolog yang berbasis di Chicago, menstruasi akan lebih tidak menentu. Di sisi lain, saat siklus meningkat dengan durasi lebih atau kurang setiap bulan, Anda juga akan mulai mengalami PMS (premenstrual syndrome), kram, dan nyeri pada payudara.

Perubahan menstruasi besar lainnya yang cenderung terjadi pada usia 20-an ada kaitannya dengan pengendalian kelahiran. Ini adalah dekade di mana banyak wanita memutuskan untuk mulai menggunakan kontrasepsi hormonal. Penggunaan pil kemungkinan akan memicu perubahan pada menstruasi anda.

Penggunaan kontrasepsi hormonal lainnya, seperti IUD atau Depo-Provera, suntikan kelahiran bisa menyebabkan menstruasi Anda terhenti. Pil KB dapat mencegah terjadinya ovulasi.

2. Wanita usia 30-an
Siklus menstruasi mulai terasa lebih berat dengan rasa sakit yang lebih hebat daripada kram biasa. Ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih besar, karena pertumbuhan jinak yang disebut fibroid, yang bisa membuat Anda mengalami pendarahan yang lebih berat.

Pada usia ini Anda mungkin sudah memiliki bayi yang menyebabkan tidak mengalami mestruasi selama enam minggu setelah melahirkan.

“Dan jika Anda memutuskan untuk menyusui, masa menstruasi anda tidak akan kembali sampai anda menghentikan atau mengurangi jumlah waktu anda menyusui,” kata Sheryl Ross, MD, dokter kandungan di Santa Monica, California.

Melahirkan dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada siklus menstruasi. “Banyak wanita akan mengatakan kepada Anda bahwa setelah mereka menjalani kehamilan, kram mereka menjadi lebih baik,” kata Dr. Streicher.

Hal itu, dijelaskan Dr. Streicher, bisa disebabkan oleh beberapa hal, tapi karena pembukaan serviks menjadi sedikit lebih besar, proses menstruasi tidak memerlukan kontraksi rahim yang kuat.

3. Wanita usia 40-an
Usia 40-an menandai dimulainya fluktuasi hormon perimenopause, yang merupakan prekursor menopause. Selama masa ini, umumnya delapan sampai 10 tahun sebelum menopause (yang biasanya terjadi di awal usia 50-an), tubuh Anda bersiap untuk akhir menstruasi.

Perubahan hormon normal menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur. Siklus menstruasi yang lebih berat, bercak di antara periode menstruasi, dan rentang PMS yang lebih lama.

“Hal yang selalu saya katakan tentang gejala perimenopause adalah satu hal yang bisa saya prediksi dan tidak ada yang bisa ditebak,” kata Dr. Streicher.

Meski ovulasi tidak menentu, Anda tetap bisa hamil. Seorang wanita tidak sedang menopause sampai menstruasinya berhenti setidaknya dalam satu tahun. Periode yang sangat tidak teratur atau perubahan drastis pada siklus menstruasi mungkin merupakan gejala tiroid, sindrom ovarium polikistik, atau sejumlah masalah kesehatan lainnya. ** Baca juga: Ini Lho 8 Penyebab Anda Alami Sembelit

Nah, di usia berapa saat ini Anda berada? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email