oleh

Beberapa Sayuran Ternyata Ada yang Tidak Baik untuk Tubuh

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sayuran memang dibutuhkan karena mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh. Namun di balik itu, ternyata ada sisi buruk dari sayuran terhadap tubuh, lho. Dilansir Okezone, berikut alasan mengapa beberapa sayuran tidak sehat untuk tubuh:

1. Sayuran berserat meningkatkan risiko peradangan saluran pencernaan
Serat adalah komponen utama dari banyak sayuran yang Anda makan. Jenis serat itu sendiri terbagi dua, yaitu serat yang dapat dicerna oleh tubuh dan serat yang tidak dapat dicerna.

Serat yang dapat dicerna oleh tubuh contohnya adalah yang terdapat dalam gandum utuh. Serat jenis ini membantu mengurangi kadar kolesterol dan gula darah dalam darah.

Di sisi lain, serat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh terbentuk dari selulosa, yang termasuk salah satu tipe karbohidrat kompleks. Serat ini tidak bisa dipecah menjadi molekul sederhana yang dapat diserap oleh tubuh. Serat yang tidak bisa dicerna ini membantu membersihkan saluran pencernaan ketika melewatinya.

Serat jenis ini berpotensi memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Konstantin Monastyrsky dalam bukunya Fiber Menace menjelaskan bahwa serat tak larut ini dapat meningkatkan risiko peradangan dan iritasi pada saluran pencernaan yang telah terluka.

Leonard Smith, sorang dokter bedah, mengatakan bahwa peningkatan konsumsi serat secara tiba-tiba dapat menyebabkan perut kembung dan sering buang angin. Efeknya akan lebih buruk jika ditambah dengan makanan atau minuman fermentasi seperti yogurt.

2. Brokoli bikin perut kembung
Sayuran seperti kol, kembang kol, dan brokoli yang berasal dari famili Brassicaceae ini tergolong rendah kalori dan mengandung banyak nutrien. Namun ternyata brokoli dan sejenisnya merupakan sayuran tidak sehat bagi tubuh karena bisa menyebabkan perut kembung.

Tubuh manusia tidak bisa mencerna raffinose, satu jenis karbohidrat kompleks yang ditemukan di kelompok sayuran ini. Ketika sayuran sudah masuk ke perut dan sampai pada usus besar, mereka akan difermentasi oleh bakteri yang memproduksi gas metan, karbon dioksida dan hidrogen. Ini menyebabkan perut berisi gas dan menjadi kembung. 

3. Terong menyebabkan nyeri sendi
Beberapa sayuran seperti terong, paprika dan tomat atau tumbuhan lain yang masuk ke dalam famili Solanaceae dapat menyebabkan peradangan. Cynthia Sass, seorang ahli gizi, mengatakan bahwa pada jangka panjang, peradangan ini dapat menyebabkan nyeri sendi, masalah pencernaan, masalah saat tidur, penuaan dan penyakit kronis lainnya.

Sayur-sayuran ini memproduksi senyawa alkaloid yang disebut solaine. Senyawa inilah yang dapat menyebabkan peradangan. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan karena tidak ada riset yang mampu membuktikan dugaan tersebut, serta jumlah senyawanya terbilang terlalu sedikit untuk bisa membahayakan tubuh.

3. Sayuran berpestisida
Pestisida digunakan untuk menjauhkan hama dari tanaman. Namun, pestisida bisa menempel dan meninggalkan residu pada sayuran. Pestisida jelas akan berdampak buruk pada tubuh manusia.

Environmental Working Group pada 2017 mengeluarkan daftar sayuran dengan residu pestisida tertinggi. Lebih dari 98 persen sampel stroberi, bayam, ceri dan apel positif mengandung residu pestisida. Bahkan dua kali lebih banyak dari tanaman lainnya.  ** Baca juga: Olahraga pun Ternyata Miliki Efek Samping

Namun bukan berarti Anda harus berhenti makan sayuran. Disarankan tidak berlebihan dan berhati-hati dalam memilih dan mengolah sayuran yang akan dikonsumsi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email