oleh

Bank Pundi Berubah Nama Jadi Bank Banten

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bank Pundi akhirnya telah resmi berubah nama dan melebur menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten.

“Tanggal 10 Juni 2016 lalu Bank Pundi sudah RUPS luar biasa. Juga dibahas soal nama Bank Pundi berubah menjadi nama Bank Banten. Launching-nya dijadwal setelah Lebaran,” kata Franklin Paul Nelwan, Direktur PT Banten Global Development (BGD), kepada awak media, Senin (27/06/2016).

Selanjutnya, PT BGD akan segera melakukan RUPS-LB dan menjalani test akhir oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dan, pada 11 Juli mendatang kita ada RUPS luar biasa akuisisi, setelah 11 Juli akan ada fit and proper test oleh OJK terhadap BGD dan Pemprov Banten,” terangnya.

Meski telah berubah nama menjadi Bank Banten, namun Bank Pundi belum bisa dikendalikan secara penuh oleh PT BGD maupun Pemprov Banten. Hal ini dikarenakan proses akuisisi saham masih berjalan hingga mencapai 60 persen.

“Bank Pundi sendiri sekarang terus beroperasi, cuma posisinya kita bukan pemegang saham pengendali. Minimal 60 persen saham bisa kita dapatkan agar menjadi saham pengendali,” ujarnya.

Untuk tahun ini, kata Franklin, total angka yang dikeluarkan Rp600 miliar, dari uang tersebut minimal mendapatkan 51 persen. **Baca juga: Kasus Suap Bank Banten, SM Hartono Dituntut Tujuh Tahun Penjara.

“Kemungkinan di kuartal ketiga, September 2016, kita mulai menjadi saham pengendali,” jelasnya. **Baca juga: Suap Bank Banten, Dirut PT BGD Divonis 2,5 Tahun Penjara.

Skema akuisisi sendiri akan berlangsung melalui dua cara, yakni pembelian saham Recapital Securities dan penerbitan saham baru yang diperkirakan akan selesai semua nya pasa bulan Februari 2017. **Baca juga: Pendirian Bank Banten, PT BGD Mulai Akuisisi Saham Bank Pundi.

“Berbicara bank pemerintah daerah, kita mempunyai kue yang sangat gemuk. Dana masyarakat Banten ada Rp 140 triliun yang ditaruh di bank-bank (lain). Itu potensi kerugian bagi kita. Banyak hal juga yang bisa kita lakukan, seperti projek nasional, jika kita tidak punya bank, kita tidak bisa berkontribusi dalam pembiayaannya,” tegasnya.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email