oleh

Apa Saja Mitos Penyebab Kanker yang Sering Salah Kaprah?

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak sedikit mitos dalam masyarakat mengenai penyakit kanker yang belum terbukti kebenarannya. Padahal hal informasi yang kurang tepat atau justru salah akan merugikan masyarakat. Apa saja sih mitos penyebab kanker yang dimaksud? Dilansir Sindonews, berikut uraiannya:

1. Kanker disebabkan oleh manusia & merupakan penyakit modern
Kanker telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cattan medis di Mesir dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia dari 3000 tahun silam. Meski gaya hidup, diet dan polusi udara berdampak pada risiko terkena kanker, tidak sepenuhnya disimpulkan kanker sebagai penyakit modern buatan manusia.

Banyak penyakit kanker datang dari alam. Satu dari enam kanker yang mendunia disebabkan oleh oleh berbagai virus dan bakteri yang beredar.

2. Superfood dapat mencegah kanker
Penelitian menunjukkan bahwa menjaga berat badan yang ideal, olahraga teratur, mengikuti diet dapat menurunkan risiko terserang kanker hingga 35 persen. Menghindari alkohol berlebihan serta tidak merokok akan menurunkan risiko lebih besar lagi.

3. Mengonsumsi makanan asam memicu kanker
Mengonsumsi makanan asam tidak meningkatkan risiko kanker, sementara makanan dengan tingkat alkalin lebih tinggi sebaliknya. Hal yang menentukan tingkat keasaman adalah asidosis, sebuah kondisi fisiologis di mana ginjal dan paru-paru tidak dapat menyeimbangkan tingkat pH. Lingkungan asam di seputar sel kanker lebih disebabkan oleh cara tumor menciptakan energi dan menggunakan oksigen, dibandingkan dengan selaput sehat lainnya.

4. Pengobatan kanker lebih merusak daripada menyembuhkan
Kemoterapi, radioterapi atau bedah merupakan perawatan serius. Efek sampingnya terasa kuat lantaran pengobatan yang diciptakan untuk mematikan sel kanker juga dapat mengganggu fungsi beberapa sel sehat, misalnya sistem pembentukan darah (lekosit dan akar rambut).

5. Biopsi membuat tumor menjadi ganas
Banyak orang yang menolak pemeriksaan biopsi terhadap tumor yang diidapnya karena khawatir benjolan akan menjadi kanker atau akan menjadi ganas. Namun ini hanyalah mitos yang dapat menghambat pengobatan. Sebuah benjolan yang jinak tidan akan menjadi ganas karena biopsi. Tumor jinak akan tetap jinak, demikian pula sebaliknya. ** Baca juga: Penelitian: Orang dengan Kadar Kolesterol Baik pun Miliki Tingkat Kematian Tinggi

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email