Apa itu Sindrom Ortoreksia?
Kabar6-Banyak orang yang kini menerapkan gaya hidup sehat, misalnya dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah, cokelat, atau hitam, kemudian minum infused water, atau menjadi seorang vegetarian.
Namun di sisi lain, memulai hidup sehat ternyata tetap memiliki dampak buruknya bagi kesehatan terutama pikiran. Gangguan ini disebut dengan ortoreksia. Melansir Glitzmedia, ortoreksia adalah kondisi ketika seseorang melakukan fiksasi pada kualitas makanan yang dibandingkan dengan kuantitas makanan. Menurut dr Yon Park, MD, seseorang dengan ortoreksia memiliki banyak aturan soal makanan yang terbilang berlebihan, seperti menimbang dan mengukur porsi makan, meneliti jumlah kalori, serat, lemak yang ada di dalam makanan tersebut, hingga merencanakan menu dengan teliti.
Meskipun demikian, menurut para psikolog, hingga saat ini ortoreksia tidak termasuk dalam daftar gangguan makan atau penyakit mental. Seorang psikolog bernama Kasey Goodpaster, PhD dari National Eating Disorders Association, mengatakan bahwa ia dan timnya terus meneliti dan mengembangkan teori tentang fenomena ini dari tahun ke tahun. “Obsesi terhadap makanan bersih sebetulnya diawali dengan budaya diet yang selalu menekan dan dibungkus dengan hasrat agar lebih sehat,” jelasnya.
Ortoreksia akan berbahaya bagi seseorang karena tubuhnya bisa mengalami malnutrisi hingga gangguan pikiran. “Orang-orang dengan ortoreksia biasanya mengurangi banyak makanan yang biasa menjadi asupan harian hingga ia merasa kelaparan. Namun saat makan, ia akan merasa cemas dan menyesal. Fenomena ini juga menjadi salah satu pemicu munculnya gangguan kesehatan seperti anoreksia,” urai Goodpaster.
Pada dasarnya, semua makanan tidak akan ada masalah jika dikonsumsi, asalkan jangan berlebihan. Fakta yang menyebutkan bahwa MSG dapat mempengaruhi daya ingat dan daya pikir seseorang pun belum terbukti benar. Gula dapat menyebabkan seseorang mengalami diabetes dan kelebihan berat badan juga tidak sepenuhnya benar, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. ** Baca juga: Kentang Bikin Berat Badan Turun?
Jadi, seimbangkan asupan yang diserap oleh tubuh dengan olahraga yang dapat membakar sisa-sisa asupan, sehingga tidak mengendap lalu menumpuk menjadi lemak jahat.(ilj/bbs)