oleh

Anis Matta Ungkap Partai Gelora Dapat Tugas Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta mengatakan, Partai Gelora mendapat tugas untuk mengembalikan basis dukungan Prabowo Subianto yang pernah didapat di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

“Tugas atau kontribusi terpenting Gelora adalah mengembalikan suara umat (Islam) kepada (kubu) Prabowo Subianto,” ujar Anis Matta di sela-sela Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora Jawa Tengah di Setos Hotel Semarang, Minggu (10/12/2023) sore.

Menurut Anis Matta, Partai Gelora akan bekerja keras mengembalikan basis dukungan Prabowo yang selama beberapa waktu ini “terbelah” ke dua calon.

Dia pun mengungkapkan, Partai Gelora disebut sebagai “wakil umat” di Koalisi Indonesia Maju (KIM), merujuk ke umat Islam yang adalah basis utama Partai Gelora.

Anis Matta menambahkan, upaya mengembalikan basis dukungan Prabowo pada dua pemilu sebelumnya akan menghasilkan “titik ledak” saat bertemu dengan basis dukungan Gibran di Jawa Tengah (Jateng).

“(Titik ledak itu terjadi) ketika ada titik temu antara kembalinya basis keumatan ke Prabowo Subianto dan basis Gibran, yang pada dasarnya adalah mereka yang menyatakan puas atas kinerja Jokowi (Presiden Joko Widodo, red),” ungkap Anis Matta.

Anis Matta mengingatkan, salah satu misi dasar pasangan Prabowo-Gibran adalah melanjutkan capaian-capaian kerja Jokowi.

Dengan landasan itu, Anis Matta optimistis basis dukungan Prabowo akan kembali dan basis dukungan Gibran akan memastikan kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

“Berdasarkan tanda-tandanya yang kita lihat pada sambutan masyarakat dan yang juga terbaca di dalam survei. Insya Allah akan menang Pilpres yang akan datang,” katanya.

Kualitas SDM Rendah

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Jateng Achmadi mengatakan, masyarakat Jateng menilai kepemimpinan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur selama dua periode dianggap gagal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jateng.

“Secara umum di Jawa Tengah 10 tahun pasca kepemimpinan gubernur sebelumnya ternyata tidak cukup bisa mampu menghantarkan kualitas SDM Jawa Tengah,” kata Achmadi.

Berdasarkan indeks perhitungan angka partisipasi kasar atau APK perguruan tinggi, kata Achmadi, Jateng menempati peringkat ke-4 di Indonesia dari urutan ke bawah.

APK perguruan tinggi Jateng berada pada angkat 23,86 persen, satu level diatas Lampung dengan APK 23,64 persen. Jateng, lanjutnya, hanya menang dari Papua pada level 20,04 persen dan Bangka Belitung pada angka 15 %.

“Kita (Jateng) pun kalah dari Kalimantan Utara, apakah kita perlu berbangga dengan prestasi ini. Kita sebagai warga Jawa Tengah, jelas bapak/ibu ini menjadi keprihatinan kita semua,” katanya.

Menurut Achmadi, rendahnya kualitas SDM Jateng saat ini, sudah menjadi isu nasional. Sebab, pemerintah telah mencanangkan Indonesia Emas 2045, sebagai negara maju pada perayaan HUT RI ke-100 pada 2045 mendatang.

“Untuk bisa memimpin dunia, kita harus punya SDM unggul, dan SDM unggul itu harus dimulai dengan pemenuhan gizi dari ibu hamilnya sampai kemudian penyelenggaraan pendidikan gratis sampai pada level kuliah,” katanya.

Achmadi berharap masyarakat Jateng mendukung program Partai Gelora yang akan meningkatkan kualitas SDM Jateng yang tertinggal jauh dengan daerah lainnya, padahal di Jateng banyak perguruan tinggi berkualitas dan bergengsi.

**Baca Juga: Anis Matta: Partai Gelora Sudah Masuk 10 Besar Partai yang akan Lolos Parlemen, Sekarang on the way 7 Besar

“Partai Gelora akan sosialisasikan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat, bahwa kita ingin warga Jawa Tengah ini pinter semua, bisa memimpin Indonesia dan menghantarkan kader-kader terbaik untuk menjadi anggota DPR, DPRD Provinsi, kabupaten/kota,” katanya.

Hal itu terjadi apabila Partai Gelora lolos parliamentary threshold 4 persen dan masuk ke Senayan, sehingga dapat membuat kebijakan dan regulasi tersebut.

“Syaratnya Gelora menang, kuliah gratis, ibu hamil kita kasih telur dan daging gratis, serta makan siang gratis untuk anak sekolah,” tegas Achmadi.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menegaskan, masukan yang disampaikan Partai Gelora kepada Presiden Joko Widodo selama ini didengar pemerintah, meski sebagai partai baru dan tidak memiliki kursi di Senayan.

Berbagai masukan kepada pemerintah itu, antara lain adalah mengenai krisis global berlarut, pentinganya upaya rekonsiliasi nasional, dan dukungan serius perjuangan rakyat Palestina.

“Begitu terjadi perang di Palestina, kita juga mengusulkan kepada Presiden supaya segera memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina, memberikan dukungan diplomasi kepada Palestina. Alhamdulillah untuk pertama kalinya ada demo dukungan kepada Palestina yang dihadiri oleh para menteri. Pemerintah juga mengirimkan bantuan yang lumayan besar ke Palestina,” ungkanya.

“Jadi bayangkan saudara-saudara sekalian, belum punya kursi saja begitu banyak ide kita yang dilaksanakan oleh pemerintah. Bagaimana kalau kita nanti masuk DPR, DPRD Provinsi, kabupaten/kota tentu gagasan-gagasan kita akan semakin diterima. Karena parlemen itu maknanya adalah akal kolektif bangsa,” pungkas Anis Matta.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email