oleh

Bank Sampah Dioptimalkan, Tangsel Targetkan Adipura 2018

image_pdfimage_print
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. (Tim K6)

Kabar6-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menargetkan Kota Tangsel meraih Adipura pada 2018. Agar hal itu tercapai, Dinas Lingkungan Hidup diminta mengoptimalkan peran bank sampah di seluruh wilayah Tangsel.

Menurutnya, kegagalan Kota Tangsel dalam meraih Adipura pada tahun ini menjadi bahan evaluasi penting dalam mengelola permasalahan sampah di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini. “Tahun ini kita belum berhasil meraih adipura, piagampun kita belum dapat. Kita ingin bank sampah membantu pemkot meraih Adipura tahun 2018,” katanya di hadapan sekitar 150 pengurus bank sampah.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Pemkot Tangsel untuk mendengar beragam kendala dan masukan dari pengurus bank sampah. Walikota dua periode ini juga menambahkan, pihaknya akan melihat produktivitas antar bank sampah dan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST). Pertimbangan produtivitas itu dimaksudkan untuk nantinya memberikan insentif bagi pengurus.

“Nanti akan dilihat dulu sejauh mana kinerjanya, masukan tentang insentif itu juga akan kita pelajari, karena pengelola bank sampah juga kebanyakan kader PKK. Boleh atau tidaknya menjalankan tugas ganda,” ungkap Airin saat mengahadiri acara silaturahmi pengurus bank sampah di Balaikota Tangsel, Minggu (20/8/2017).

Pengurus Bank Sampah di Tangsel. (Tim K6)

Dinas Lingkungkan Hidup (DLH) Kota Tangsel sejak tahun 2013 lalu telah membentuk sebanyak 200 bank sampah di seluruh kecamatan Kota Tangsel. Namun, Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Tangsel Yepi Suherman menyebutkan, dari 200 bank sampah yang dibentuk, hanya 50 persen yang aktif dan memberikan laporan kepada pihaknya.

“Hanya 100 yang memberikan laporan ke kita. Sejak 2013 lalu kita sudah bentuk di tujuh kecamatan Tangsel,” ungkapnya usai acara. Di sisi lain, optimalisasi bank sampah juga sangat berpotensi secara ekonomi. Sebab, Yepi mengungkapkan, dari 100 bank sampah, tercatat telah memiliki aset tabungan sampah yang jika dinomilkan mencapai Rp1,7 miliar.

“Rp1,7 miliar itu diakumulasikan dari 100 bank sampah dalam kurun waktu empat tahun didirikan bank sampah,” tambahnya.

Agar mampu meraih adipura, bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
 yang ada harus melakukan pemilahan sampah secara tepat. Sehingga, sampah-sampah yang nantinya dibuang ke TPA Cipeucang hanya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan kembali.

“Jadi yang dibuang ke TPA hanya residunya saja. Yang bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi dikelola di TPST atau bank sampah,” imbuh Yepi.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email