oleh

Tahun Depan, Pemkot Tangsel Canangkan Program Urban Farming

image_pdfimage_print
Airin saat panen sawi di Pondok Aren.(yud)

Kabar6-‎Konsep pemanfaatan lahan tidur perkotaan di Tangerang Selatan (Tangsel) yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau atau urban farming tidak berjalan sesuai harapan. Kecamatan Pondok Aren menjadi proyek percontohan dari program yang digulirkan sejak 2015 lalu.

Atas kondisi di atas, mulai tahun depan Pemerintah Kota Tangsel mencanangkan program urban farming secara masif. ‎Konsep tersebut rencananya merambah hingga ke tingkat wilayah RT dan RW.

‎”Kami ingin tetap berjalan terus menerus agar kontinyu. Jadi tak hanya setelah diresmikan lalu tidak berkembang lagi tapi berharap tetap berjalan terus‎,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Pamulang, Sabtu (15/7/2017).

Ia mengaku program urban farming sudah lama berjalan. Tetapi perlu dimatangkan kembali karena berdampak luar biasa terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Menurut Airin, selain hasilnya dapat dikonsumsi untuk keluarga konsep urban farming telah mendapat dukungan dari pihak terkait. Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel siap menampung hasil panen komoditi pertanian yang digarap warga.

Jenis komoditas pertanian yang biasa digarap pada lahan urban farming antara lain seperti casim, cabai, pokcay.‎  Ini juga diperoleh dari kesimpulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari berbagai lintas sektoral.**Baca juga: KNPI Tangsel: Dewan Pendidikan Makan Gaji Buta.

‎”Urban farming ternyata salah satu upaya untuk menekan laju inflasi di daerah. Karena dengan urban farming masayarakat tak harus mencari sayuran di pasar, justru memproduksi sayuran itu sendiri dengan nilai ekonomis tinggi,” tambah Airin.‎(yud)

Print Friendly, PDF & Email