oleh

Batuk Sebabkan Tulang Milik Pria di Tiongkok Ini Pecah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pria bernama Ye (35), pasien di Rumah Sakit Rakyat Kedua Provinsi Fujian, Tiongkok, mengalami kondisi yang mengejutkan, yaitu patah tulang femur saat sedang batuk.

Menurut Dr Dong Zhong, direktur Departemen Orthopedi di rumah sakit tersebut, kondisi seperti itu jarang terjadi. Hal ini, melansir timesnownews, mengingat pria di usia Ye biasanya mengalami patah tulang femur akibat trauma serius, seperti kecelakaan mobil atau jatuh dari ketinggian yang cukup tinggi.

Ye mengatakan kepada dokter, ia merasakan nyeri tajam segera setelah batuk yang sangat kuat, tetapi hanya menganggapnya sebagai kram. Barulah setelah sulit berjalan karena nyeri, pria itu memutuskan untuk mencari bantuan medis.

Foto rontgen menunjukkan, Ye mengalami patah tulang femur, tetapi cerita tentang batuk awalnya dianggap tidak masuk akal dan tidak ada tanda-tanda trauma fisik.

kemudian, Dr Zhong dan timnya memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut, menanyai pasien tentang kesehatan umumnya, kebiasaan makan, dan gaya hidup, dan juga melakukan tes kepadatan tulang yang menghasilkan hasil yang mengkhawatirkan.

Kepadatan tulang Ye disebut mirip dengan orang berusia 80 tahun, yang tidak biasa, bahkan untuk pria modern yang kurang bergerak. Setelah tes memastikan bahwa Ye tidak menderita penyakit tulang apa pun, dokter menyimpulkan bahwa pria itu hanya memiliki tulang yang sangat rapuh sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi minuman berkarbonasi, diet buruk, dan kurangnya olahraga.

Kepada dokter, Ye mengatakan pada dasarnya ia telah menggantikan air dengan minuman manis berkarbonasi, yang ternyata mencegah tubuh menyerap kalsium dengan baik, sehingga memengaruhi kepadatan tulang.

Dr Zhong menjelaskan, minuman berbasis cola mengandung asam fosfat yang menggabungkan dengan kalsium dalam asupan makanan normal untuk membentuk fosfat kalsium setelah masuk ke dalam tubuh, sulit diserap oleh tubuh manusia.

Mengonsumsi minuman tersebut secara sering dan dalam jangka waktu lama dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan pada kepadatan tulang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email