oleh

Shock, Wanita Asal Henan Tak Menyangka Video Operasi Payudaranya Beredar di Internet

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang wanita bermarga Gao menjadi sangat shock setelah mengetahui video operasi payudara yang dijalaninya beredar di dunia maya. Nahasnya, video tersebut direkam secara diam-diam dan tersebar luas di internet.

Gao, melansir scmp, diketahui telah menjalani operasi pembesaran payudara di sebuah rumah sakit bedah kosmetik Provinsi Henan, Tiongkok tengah, pada Januari lalu. Dan sekira lima bulan setelah operasi, video tersebut beredar luas. Tidak hanya Gao, ada sejumlah wanita lain yang mengalami perekaman diam-diam serupa setelah menjalani operasi payudara.

Rekaman yang beredar memperlihatkan Gao pascaoperasi, diperban tebal dan masih dibius. Dalam video yang telah mendapat 28 ribu like serta dibagikan 39 ribu kali, terlihat jelas identitas Gao.

Merasa tak terima dengan perlakuan tersebut, Gao menghubungi rumah sakit berkali-kali untuk meminta penjelasan terkait rekaman ilegal itu. Dia pun sudah meminta kepada pengunggah video tersebut untuk segera menghapus video itu. Gao juga menuntut pihak rumah skit untuk meminta maaf kepada publik, dan membayar kompensasi kepadanya.

Sementara pihak rumah sakit tetap menolak permintaan dari Gao, dan berdalih bahwa video tersebut diambil serta diunggah oleh pihak eksternal. Pihak rumah sakit juga mengatakan, semua rekaman pengawasan dimusnahkan setelah tiga bulan, jadi melacak siapa yang mengambil video itu tidak mungkin.

Namun Gao bersikeras bahwa rumah sakit harus dapat mengidentifikasi orang yang melakukan perekaman tersebut. Di ruang operasi, lanjut Gao, merupakan tempat yang sangat privat dan video itu dengan jelas memperlihatkan kehadiran dokter dan perawat, sehingga sangat kecil kemungkinan orang luar bisa masuk dan merekamnya.

Pihak rumah sakit kemudian merevisi pernyataan mereka, dan mengklaim bahwa individu yang merekam video tersebut telah meninggalkan rumah sakit, serta telah menghapus informasi kontaknya.

Pernyataan tersebut memantik kemarahan di dunia maya. “Jika orang yang merekam telah meninggalkan pekerjaannya, organisasi mana pun dapat menggunakan alasan ini untuk menghindari tanggung jawab, dengan menyalahkan tindakan karyawan secara individual,” kata seorang netizen.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email