Kabar6-Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) siap menggelar program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang memberikan peluang bagi individu dengan pengalaman dan pembelajaran di luar lingkungan akademis formal untuk mendapatkan pengakuan akademik.
Program ini adalah bagian dari upaya universitas untuk mendukung pendidikan yang lebih inklusif dan fleksibel. Dan dengan RPL, maka setiap mahasiswa bisa menempuh pendidikan dengan lebih cepat dibanding jalur reguler.
Saat ini seluruh fakultas di Universitas Moestopo telah dinyatakan layak menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Tipe A pada Semester Ganjil 2024/2025.
**Baca Juga:Korlantas Polri Kirim Surat Tilang Lewat Aplikasi WhatsApp, Cek Nomer Resminya
“Penyelenggaraan RPL ini menjadi bukti bahwa Universitas Moestopo selalu berkomitmen untuk menjadi universitas yang inklusif, tempat pendidikan yang cocok tumbuh dan berkembang generasi muda harapan bangsa tanpa membeda-bedakan latar belakang dan golongan,” kata Rektor Universitas Moestopo, Prof. Dr. Budiharjo, M.Si, dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu (5/52024).
Untuk diketahui, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses di mana universitas mengakui pengalaman kerja, pelatihan, dan pembelajaran non-formal lainnya sebagai bagian dari kualifikasi akademik. Dengan program RPL, individu yang telah memiliki pengalaman kerja di industri atau telah mengikuti pelatihan tertentu dapat mengurangi waktu dan biaya untuk memperoleh gelar akademik.
Dengan begitu, Universitas Moestopo bisa memberikan manfaat kepada banyak kelompok, termasuk para profesional yang ingin melanjutkan pendidikan mereka, individu yang ingin beralih karir, dan mereka yang telah memperoleh keterampilan melalui pengalaman kerja.
“RPL merupakan implementasi pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) untuk meningkatkan jumlah angkatan kerja terdidik dan berkeahlian. Program ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan kredit akademik berdasarkan penilaian pengalaman dan pembelajaran yang telah mereka peroleh,” papar Prof. Budiharjo.
Melalui asesmen, capaian pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman kerja dan/atau pelatihan bersertifikasi ditetapkan menjadi raihan satuan kredit semester (sks) dalam bentuk mata kuliah. Jumlah maksimal mata kuliah yang bisa diperoleh adalah 40 mata kuliah. Kekurangan kredit selanjutnya dipenuhi melalui pelaksanaan perkuliahan sesuai dengan kurikulum Program Studi Universitas Moestopo.
“Dan dengan raihan mata kuliah yang diperoleh melalui penyetaraan akademik atas pengalaman kerja dan pelatihan bersertifikasi, maka mahasiswa bisa mempercepat waktu kelulusan dibandingkan dengan mahasiswa yang menempuh jalur reguler selama 8 semester,” tambah Prof. Budiharjo.
Saat ini, penyelenggaraan RPL di lingkungan Universitas Moestopo sudah dapat dilakukan pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Hubungan Internasional, Akuntansi, Manajemen, dan Pendidikan Dokter Gigi pada tingkat Sarjana.
Tak hanya itu, RPL Tipe A juga sudah bisa dilakukan pada Program Studi Magister Manajemen, Magister Ilmu Komunikasi, dan Magister Administrasi Publik pada tingkat strata 2.
Menariknya, hampir semua Program Studi yang menyelenggarakan RPL di lingkungan Universitas Moestopo ini sudah memegang Akreditasi A dan diakui Unggul oleh Kemenristekdikti.
Prof. Budiharjo menegaskan bila penyelenggaraan kuliah lewat jalur RPL ini merupakan salah satu bentuk komitmen Universitas Moestopo untuk menjadi universitas yang inklusif agar semua mahasiswa dari berbagai golongan dan latar belakang mendapat akses dan kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi.(Red)