Aksi pemblokiran yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB ini, kiranya membuat arus lalu lintas dari Tangerang menuju Jakarta Barat dan sebaliknya, lumpuh total.
“Kami blokir jalan ini sebagai aksi kekecewaan terhadap Apindo yang mengusulkan UMK 2015 sebesar Rp 2.230.450 kepada dewan pengupahan. Angka tersebut justru malah turun dari UMK 2014 sebesar Rp 2,3 juta per bulan,” kata salah seorang buruh saat berorasi.
Menurut pendemo, turunya UMK sebagai bentuk penindasan baru terhadap kaum buruh. Dengan turunnya UMK, dipastikan rakyat akan lebih merasakan kesengsaraannya, karena ditambah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar.
“Buruh akan semakin tercekik, tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Ini bentuk penghianatan Apindo kepada kaum buruh,” pungkasnya.
Pantauan dilapangan, ribuan buruh tersebut, akhirnya melanjutkan aksinya di depan Gedung Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang.
Dengan dikawal ratusan personil kepolisian dan anggota Satpol PP setempat, mereka tetap menduduki rapat-rapat lokasi itu seraya menyuarakan tuntutannya. **Baca juga: Lurah Klaim Kantongi Sertifikat Lahan Situ Ciledug.
Hingga sekira pukul 17.20 WIB, mereka baru nampak membubarkan diri, sambil menyatakan akan kembali melakukan aksi, hingga terpenuhi semua tuntutannya.(ges)