oleh

2016, Trend Penyelundupan Beralih ke Jalur Laut

image_pdfimage_print
Tersangka penyelundup yang diamankan Bea dan Cukai Bandara Soetta.(abie)

Kabar6-Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyebut, terjadi penurunan trend penyelundupan barang terlarang dari tahun 2015 ke 2016.

Bila tahun 2015 trend penyelundupan masih didominasi oleh jalur udara atau melalui Bandara Soetta, justru tahun 2016 trend penyelundupan didominasi melalui jalur laut.

Demikian dikatakan Dirjen Bea dan Cukai Bandara Soetta, Heru Pambudi, kepada wartawan, Selasa (16/2/2016).

“Trend penyelundupan barang terlarang dan dilindungi Undang-undang tahun 2016 berubah. Jumlah yang melalui jalur udara menurun 1,5 kali dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sebaliknya, kata Heru, peningkatan modus penyelundupan barang ilegal dan dilindungi  justru terjadi melalui jalur laut.

“Jumlah penyelundupan melalui jalur laut justru meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya,” ujarnya. 
 
Meski mengalami penurunan, diakui Pambudi, lalu lintas udara masih menjadi pilihan nomor satu pelaku penyelundupan.

Pasalnya, faktor kecepatan menjadi alasan utama para sindikat internasional. Pihaknya pun mengaku, tidak kalah hebat mengungkap beragam upaya penyelundupan itu.

“Buktinya kami bisa mengungkap penyelundupan methamphetamine (shabu) saat pemeriksaan di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Soetta yang dibawa enam warga negara asing,” lanjut Heru.

Heru melansir, sepanjang tiga bulan terakhir, pihaknya sukses menggagalkan 19 kasus penyelundupan barang terlarang.

Penyelundupan barang terlarang itu meliputi 4,5 Kilogram (Kg) narkoba jenis sabu, empat tengkorak kepala, lima koli berisi gading gajah dan cula badak seberat 100 Kg, satu koli sex toys, enam koli rokok tanpa pita cukai, dua pucuk air soft gun. **Baca juga: Janda Juragan Sembako Tewas Berlumur Darah di Karawaci.

Ada juga delapan koper cerutu dan rokok dengan berbagai merk dengan nilai estimasi rupiah mencapai Rp640 juta. **Baca juga: Diduga Terkait Suap Bank Banten, KPK “Geledah” Kantor DPRD Banten.

“Terhitung sejak Desember 2015 hingga Febuari 2016, ada 19 kasus penyelundupan melalui lalu lintas udara yang kami gagalkan,” kata Heru.(abie)

Print Friendly, PDF & Email