oleh

Yayasan Rihlatul Qudsiyah Peduli Masyarakat Pesisir

image_pdfimage_print

Kabar6-Pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir seharusnya menjadi prioritas pembangunan. Tujuannya, agar terjadi pemerataan pendapatan di seluruh wilayah di Indonesia.

 

Hal ini pun kiranya menjadi atensi Yayasan Rihlatul Qudsiyah untuk melakukan pembinaan agama sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat pesisir dan Pelabuhan.

 

Bekerjasama dengan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak dan perusahaan pelayaran yang ada di Merak, yayasan ini berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat sekitar.

 

“Masyarakat di kawasan pesisir harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal pembangunan pendidikan dan karakter. Jangan sampai tertinggal dengan masyarakat di kawasan lain,” kata Ketua Yayasan Rihlatul Qudsiyah, Taufik Hendriawan, usai kegiatan pembinaan agama di Kecamatan Pulomerak, Rabu (1/7/2015).

 

Karena itu, seluruh pihak yang berkaitan dengan kawasan pesisir seharusnya ikut terlibat dalam pembangunan kawasan tersebut.

 

“Selama ini, ASDP dan pengusaha pelayaran sangat mendukung semua program dan selalu memberikan support positif untuk pengembangan misi pembangunan pesisir,” kata Taufik.

 

Ketua pelaksana kegiatan, Astuni mengatakan, sedikitnya 500 warga sekitar di Kecamatan Pulomerak hadir dalam pembinaan agama.

 

Selain memberikan pendidikan agama, dalam acara itu juga 50 anak yatim piatu mendapatkan bantuan seragam sekolah.

 

“Kita juga setiap harinya memberikan takjil atau pembukaan bagi masyarakat yang berpuasa,” katanya. ** Baca juga: Sedot Air Cimanceuri, Aktivitas PAM Citra Raya Diduga Ilegal

 

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pulomerak, Sadeli Sarkawi, mengapresiasi kegiatan pembinaan agama kepada masyarakat pesisir dan warga sekitar pelabuhan.

 

Kegiatan itu tentunya akan menjadi bekal masyarakat dalam memperdalam ilmu agama.

 

“Kegiatan ini harus terus dilakukan untuk membina generasi muda dan memberikan keilmuan yang bisa menghindari dari kegiatan yang dilarang oleh agama,” ujarnya.(tmn/din)

Print Friendly, PDF & Email