oleh

Yarsagumba, ‘Viagra’ dari Himalaya yang Harganya Lebih Mahal Dibanding Emas

image_pdfimage_print

Kabar6-Yarsagumba atau jamur ulat yang ada di Himalaya, disebut sebagai ‘ladang emas’ bagi para penduduk yang tinggal di sekitarnya. Hal ini karena harga jualnya sangat mahal.

Yarsagumba memang terbentuk dari larva. Ketika musim dingin, ngengat yang hidup dalam tanah banyak terinfeksi spora jamur parasit Ophiocordyceps sinensis. Setelah terinfeksi, ngengat tersebut akan mati dan tubuhnya mengeras.

Uniknya, dari kepala ulat akan tumbuh jamur pipih yang mencuat keluar dari tanah. Jamur ulat ini akan ditemukan ketika musim panas (Mei-Juni). Namun, melansir scoopwhoop, untuk mendapatkan yarsagumba tidaklah mudah, karena terletak pada 3.000-5.000 meter di atas permukaan laut. Jamur ulat berwarna cokelat ini nilainya melebihi harga emas.

Untuk satu kilo yarsagumba, harganya mencapai sekira Rp1,4 miliar. Jamur ulat ini juga dicari di pasar internasional Amerika, Tiongkok, Jepang, Korea, Inggris, serta Thailand.

Rupanya, harga yarsagumba yang mahal juga sesuai dengan khasiatnya. Jamur ulat ini dianggap sebagai obat ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit, mulai dari asma, kanker, hingga obat kuat untuk pria (viagra). ** Baca juga: Pernikahan Pertama Kandas, Wanita Asal Uganda Ini Kawini 3 Pria Sekaligus

Namun karena terus dicabuti, yarsagumba ini juga semakin berkurang tiap waktu. Selain panen yang berlebihan, pemanasan global juga ikut berperan dalam menurunnya jumlah jamur ulat yang biasa dipanen.

Padahal, yarsagumba merupakan salah satu sumber yang sangat mendukung kondisi finansial masyarakat setempat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email