Kabar6-Arahan dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) agar masyarakat segera melapor ke polisi, dianggap sebagai retorika.
Sebab dalam proses rekruitmen CPNS K2 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah terjadi konspirasi terstruktur dan masif.
Demikian dikatakan Sekretaris Kota LIRA Tangsel, Muhammad Acep kepada kabar6.com, Sabtu (1/3/2014). “Enggak usah disuruh juga sudah kita laporkan. Awas omongan Pemkot (Pemerintah Kota) Tangsel bisa pecah dalam perut,” katanya beranalogi.
Ia mengaku, indikasi dugaan praktek kecurangan dalam memutuskan 601 peserta tenaga honorer yang lolos dalam seleksi telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Alasannya ada praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dilakukan sejumlah oknum.
Laporan tersebut, menurut Acep, yakni berupa dokumen serah-terima uang sebagai pelicin kelolosan CPNS K2 di Kota Tangsel.
Bukti yang diserahkan ke lembaga antirasuah merupakan milik sejumlah peserta yang tidak lolos tapi sudah menyetorkan uang puluhan juta.
“Awalnya kami ingin menyerahkan ke Pak Novel (Novel Baswedan) selaku penyidik. Tapi karena berhalangan jadi diterima Pak Farid dan kita diminta melengkapi lagi datanya,” terangnya.**Baca juga: Waduh, Dugaan SK Palsu di Tangsel Nambah Lagi.
Selain ke KPK, lembaga ini juga mengklaim telah mengagendakan untuk membuat laporan ke Korps Bhayangkata sebagai aparat penegak hukum. “Hari Selasa besok kami buat laporan ke Polda (Metro Jaya),” tambah Acep.(yud)
**Baca juga: Kisruh CPNS K2, Pemkot Tangsel Keluarkan Surat Edaran.
