oleh

Wisatawan TNUK Pandeglang Harus Jaga Lingkungan

image_pdfimage_print

Kabar6-Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang sebagai kawasan habitat badak jawa atau badak bercula satu dan ditetapkan sebagai tempat eko wisata, terbuka bagi wisatawan untuk berkunjung dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

“Siapa pun boleh berkunjung, yang penting aturan yang ada dipatuhi demi kelestarian lingkungan,” kata Haryono, Kepala Balai TNUK di Pandeglang, Jumat (28/2/2014).

Haryono mengingatkan, pengunjung yang datang ke TNUK jangan pernah berpikir untuk bisa dengan mudah melihat badak jawa sebagai hewan sangat dilindungi.

“Badak itu sulit ditemui. Hewan itu memiliki penciuman tajam dan ketika mengetahui ada manusia datang, mereka akan langsung melarikan diri,” ujarnya.

Haryono menyebutkan, berdasarkan hasil monitoring hewan langka yang spesiesnya hanya ada di TNUK dan tidak ada di negara lain, banyak melakukan aktivitas pada malam hari.

“Badak banyak beraktivitas pada malam hari. Pada siang hari justru kurang, ini berbeda dengan hewan lain seperti banteng,” jelasnya.

Menurut Haryono, berdasarkan hasil monitoring 2013, populasi badak jawa di TNUK sebanyak 58 ekor. “Dari hasil monitoring yang kita lakukan selama 2013, jumlah badak jawa yang hidup di kawasan TNUK 58 ekor, yakni delapan anak dan 50 ekor badak remaja dan dewasa,” terangnya. **Baca juga: Tiga Dermaga Pelabuhan Cigading Diresmikan.

Dari delapan anak badak tersebut, papar Haryono, sebanyak tiga di antaranya merupakan betina dan lima pejantan. Sedangkan dari 50 ekor badak jawa remaja dan dewasa, sebanyak merupakan 20 betina dan 30 jantan.(ant/yps)

Print Friendly, PDF & Email