oleh

Waspadai Gangguan Irama Jantung

image_pdfimage_print
Atrial Fibriliasis, salah satu pemicu serangan stroke.(asri)
Atrial Fibriliasis, salah satu pemicu serangan stroke.(asri)

Kabar6-Pernahkah Anda merasakan jantung berdetak lebih cepat atau lebih lambat? Jika pernah mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Kelistrikan jantung yang lebih dikenal dengan istilah AF (Atrial Fibriliasis) merupakan salah satu pemicu terjadinya serangan stroke. Sayangnya gangguan irama jantung jarang dirasakan dan disadari oleh penderita.

“Denyut jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat menyebabkan gangguan aliran darah sehingga mudah timbul bekuan darah yang bisa memicu penyumbatan dan salah satu resikonya yaitu stroke,” ungkap Dr. dr. Sunanto,Sp.JP, spesialis jantung pembuluh darah di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang.

Hal yang sebaiknya diwaspadai adalah apabila Anda telah berusia lebih dari 60 tahun dan menderita tekanan darah tinggi, melakukan kebiasaan merokok dan juga mengkonsumsi alkohol, dengan beberapa tanda-tanda seperti cepat merasa lelah, sering sesak napas, jantung berdebar-debar diiringi kepala pusing.

Kondisi seperti itu bisa jadi merupakan beberapa dari sekian banyak gejala gangguan irama atau kelistrikan jantung yang disebut Atrial Fibriliasis.

“Sekitar dua dari lima kejadian stroke dipicu oleh gangguan irama atau aritmia jantung,” kata dokter Sunanto yang tengah menggiatkan kampanye tentang bahaya AF bersama rekan-rekan dokter lainnya.

Dr. dr. Rocksy F V Situmeang, Sp.S, dokter spesialis saraf Siloam Hospitals, pada kesempatan yang sama menjelaskan, kelainan irama jantung berakibat turbulensi aliran darah. Gumpalan kecil darah yang terbawa ke seluruh tubuh hingga ke otak bisa menyebabkan penyumbatan di jaringan darah di otak. Hal ini, kemudian memicu terjadinya serangan stroke.

Guna mendiagnosis gangguan irama jantung ini, katanya, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan pasien yaitu melakukan rekam jantung (EKG), pemeriksaan USG jantung ( Echocardiografi), tes treadmilk, MRI, CT Scan, katerisasi jantung, operasi bedah jantung, hingga monitoring atau pemasangan alat rekam jantung.

Pada saat ini, gangguan irama jantung dirasa belum mendapat perhatian dari masyarakat. Begitu juga fasilitas perawatan penyakit jantung masih sangat sedikit di Indonesia.

Namun, Siloam Hospitals Lippo Village sudah melengkapi dengan alat penunjang pemeriksaan jantung yang lengkap. ** Baca juga: Begini Aturan Buang Obat Kedaluwarsa

“Sarana yang kami miliki mulai dari peralatan diagnosis sampai intervensi, termasuk sarana kateterisasi sampai operasi bypass,” jelas dr. Anastina Tahjo, MARS, Chief Executive Officer Siloam Hospitals Lippo Village.(asri)

Print Friendly, PDF & Email