oleh

Waspada…! Tangerang Rentan Penularan MERS-COV

image_pdfimage_print

Kabar6-Warga Tangerang dan pekerja di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), dianggap rentan terhadap penularan penyakit Syndrome pernafasan Timur Tengah atau Middle East Respratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV).

Itu karena wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, berada berdekatan dengan Bandara Soetta, yang menjadi pintu gerbang Indonesia dari negara lain.

Demikian diungkap Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Banten, Ade Rusmiati, di Kantor Sekretariat PDPI di Batu Ceper, Kota Tangerang, Kamis (8/5/2014).

“Meski saat ini belum belum ada pasien dengan kriteria suspek MERS-COV di Banten, namun masyarakat Kota dan Kabupaten Tangerang, terlebih pekerja di Bandara Soetta perlu waspada,” ucapnya.

Terlebih, arus keluar masuk warga Banten ke Timur Tengah untuk melaskanakan ibadah haji dan umroh, termasuk tinggi.

Untuk itu, kata Ade, saat ini di Banten sudah disiapkan dua RSUD, yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUD Serang, untuk menampung pasien suspect MERS-CoV.

“Dua RSUD itu ready menangani pasien MERS-COV, karena telah memiliki ruang isolasi dengan peralatan dan tenaga medis terlatih,” kata Ade.

Sedianya, penanganan pasien MERS-COV, akan dilakukan dengan pola pemeriksaan jemput bola ke rumah yang bersangkutan atau tempat pasien mendapat perawatan awal.

“Sampel darah akan di ambil dan di bawa ke laboratorium pusat. Jika hasilnya positif, maka pasien dimaksud harus dirawat di ruang isolasi, agar tidak menular ke orang lain,” jelasnya. **Baca juga: Isu Mers-Cov Tidak Surutkan Langkah Jemaah Umroh Indonesia.

Bahkan, pasien positiv MERS-COV yang menolak diisolasi dan dirawat, maka bisa ditarik paksa dan pasien bisa di jerat Undang-undang kesehatan. Itu karena kondsi pasien juga membahayakan orang lain disekitarnya.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Indri Bevy mengatakan, telah melakukan upaya pencegahan penularan MERS-COV lewat sosialisasi terhadap 32 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan kepala Puskesmas se-Kota Tangerang.

“Dari sosialsiasi ini, kita berharap mereka bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat dan calon jamah haji atau umroh, agar lebih waspada,” singkatnya.(ali)

 

Print Friendly, PDF & Email