oleh

Warga Ujung Kulon Sebut Harimau Jawa Sebagai ‘Abah Gede’

image_pdfimage_print

Kabar6-Masyarakat di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon(TNUK) percaya Harimau Jawa yang sempat tertangkap kamera sedang memangsa banteng di wilayah Cidaon merupakan ‘Abah Gede’ yang menjaga kondisi hutan lindung tersebut.

“Kepercayaan masyarakat terhadap Harimau Jawa dianggap sebagai Abah Gede (Bapak Besar) yang melindungi hutan dari gangguan manusia yang melakukan kerusakan,” kata Hudan Zulkarnaen, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ujung Kulon, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Senin (18/09/2017).

Pemuda berkacamata yang telah menyelesaikan pendidikan Strata Satu nya ini bercerita bahwa terdapat pantangan di dalam lokasi TNUK, seperti tidak boleh buang air kecil dan minum berdiri, menantang alam, hingga mematahkan ranting atau kayu dengan tangan (harus pakai benda tajam)

“Maka jika etika itu dilanggar biasanya diperingati oleh auman harimau, bahkan bisa didatangi,” jelasnya.**Baca Juga: Dinyatakan Punah, Harimau Jawa Dikabarkan Muncul di TNUK

Berdasarkan informasi yang dihimpun, foto tersebut tertangkap pada 25 Agustus 2017, melalui sebuah video trap yang dipasang oleh Balai TNUK. Karena tersebut mengambil gambar berdasarkan sensor gerak.

Kucing besar berloreng dengan nama latin Panthera Tigris Sondaicus itu sedang memangsa Banteng di Padang gembala Cidaon. Hewan besar pemangsa daging itu di duga berjenis kelamin jantan dan berusia muda yang diperkirakan memiliki keluarga.**Baca Juga: Masyarakat Ujung Kulon Yakin Harimau Jawa Belum Punah

Masyarakat Sunda kerap menyebut Harimau Jawa dengan Lodaya dan sering mengaku berjumpa dengan hewan buas tersebut. Hingga akhirnya Balai TNUK memasang kamera trap di perbukitan Gunung Payung, namun yang terekam hanya rusa, kijang, kancil hingga babi hutan.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email