oleh

Warga Sekitar PDAM TB Kesulitan Air Bersih

image_pdfimage_print

Kabar6-Air bersih menjadi hal yang sulit bagi warga Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Bahkan, makin lama kondisinya makin memprihatinkan.

Selain bau, air tanah diwilayah itu juga keruh dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkin kondisi itu disebabkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, yang sudah sejak bertahun-tahun lamanya beroperasi dikawasan itu.

Mirisnya, hingga kini problem sulitnya air bersih dikawasan itu seolah tanpa solusi. Alhasil, sebagian warga terpaksa tetap menggunakan air tanah untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).

“Airnya bau, terus warnanya keruh. Tapi mau gimana lagi, akhirnya maksain sih kalo buat mandi dan mencuci mah. Cuma di kulit kadang suka gatal dan bersisik,” ujar Dicky Nurdianyah (26), warga Kampung Sindang Sana, RT 03/03, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Minggu (30/3/2014).

Hal serupa juga dikeluhkan Ismail (44), warga lain yang tinggal di Kampung Karang Anyar, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Untuk mendapatkan air bersih, dirinya terpaksa merogoh kocek cukup dalam.

“Untuk dikonsumsi, warga disini memilih beli air bersih. Karena bila dipaksakan mengonsumsi air tanah, takut jadi penyakit. Biasa, beli air bersih per jirigen yang dijajakan oleh tukang air keiling,” ucapnya.

Ismail menyesalkan, kurangnya perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, dalam memberikan pelayanan air bersih kepada warga diwilayahnya.

Padahal, sambung dia, wilayah tersebut terletak tidak jauh dari instalasi dan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB), milik pemerintah setempat. **Baca juga: Ibnu Jandi: Independensi Panwaslu Patut Dipertanyakan.

“Aneh sekali memang, wilayah kami kan deket sama PDAM. Masa sampai harus kekurangan air bersih,” tegasnya.(ges)

Print Friendly, PDF & Email