oleh

Warga Ciledug Indah II Resah DBD Mewabah

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Warga Perumahan Ciledug Indah II, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tanggerang, mengaku resah dengan mulai banyaknya warga dikawasan itu yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Sudah banyak warga yang terkena DBD. Termasuk keluarga saya,” ujar Ny. Lilis Laksmi Mardiah, salah seorang warga Perumahan Ciledug Indah II, Rabu (11/5/2016).

Bahkan, lanjut NY. Lilis, putranya, Ardan Renata Putra (14), kini tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMP, karena harus menjalani perawatan di RSU Mulya Tangerang akibat DBD.

“Ardan hari ini tidak bisa ikut UN, karena harus dirawat akibat DBD sejak Selasa (10/5/2016) malam,” ujar Ny. Lilis.

Ny. Lilis mengungkap, bila sedianya Ardan bukan satu-satunya anggota keluarganya yang terkapar akibat DBD. Karena diwaktu yang hampir bersamaan, Alcantara Nara Persada, cucu Lilis, juga didiagnosa terserang DBD.

“Cucu saya Alcantara yang kini berusia empat tahun, sekarang menjalani perawatan di RS Sari Asih,” ujarnya.

Lilis menyebut, beberapa waktu sebelumnya, Rahmat Satria, suaminya dan Lisa Endang Lestari, putrinya sudah terlebih dahulu menjalani perawatan di RS Permata Ibu akibat penyakit yang sama.

“Bukan cuma keluarga saya saja, beberapa tetangga kami juga mengalami hal yang sama. Kena DBD juga,” ujarnya.

Terkait mulai mewabahnya DBD di kawasan Perumahan Ciledug Indah II, Lurah Pedurenan, Supriatman yang dikonfirmasi meminta warga untuk melapor ke Puskesmas. “Saya  sedang rapat. Silahkan lapor ke Puskesmas,” ucapnya singkat. 

Menurut Supriatman, laporan ke Puskesmas bisa menjadi rujukan untuk dilakukan fogging diwilayah pemukiman warga tersebut.

Terkait itu, Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, segera merespon keluhan warga terkait mulai mewabahnya penyakit DBD. **Baca juga: Januari-Maret 2016, DBD Serang 15 Warga Merak.

“Nanti kita akan panggil Dinas Kesehatan Kota Tangerang  untuk mengkonfirmasi status darurat penyakit mematikan tersebut di wilayahnya.(abie)

Print Friendly, PDF & Email