1

Warga BPI Bersyukur Penanggulangan Banjir di Tangsel Efektif

Kabar6-Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengintensifkan realisasi program mengatasi banjir serta mengendalikan daya rusak air selama tiga tahun terakhir. Program ini cukup efektif berdampak terhadap genangan air di pemukiman warga berkurang signifikan.

Kepala Dinas SDABMBK Tangsel, Robby Cahyadi menjelaskan untuk menangani banjir, pihaknya melakukan penambahan kapasitas sungai, pembangunan tandon atau kolam retensi, pembuatan stasiun pompa hingga penurapan.

**Baca Juga: Jembatan Pintu Air 10 Kota Tangerang Kembali Dibuka, Rekayasa Satu Arah Diterapkan

Robby membeberkan sejak Tahun Anggaran 2022 hingga saat ini, Dinas SDABMBK telah melakukan pengerukan lumpur atau sedimen pada Sungai Angke dan anak-anak sungainya sepanjang 11.201 meter pada 39 lokasi. Pengerukan juga dilakukan pada tandon atau kolam retensi dan situ seperti Tandon Jaletreng River Park, Tandon Lengkong Karya, Tandon BPI dan lain sebagainya. Pihaknya juga melebarkan 16 segmen sungai sepanjang tahun 2022 dan 2023.

“Kami juga melakukan peninggian tanggul pada aliran Kali Angke, Kali Cibenda, Kali Cantiga, Kali Serua, Kali Ciputat, Kali Ciater dan Inlet Pesanggrahan,” ungkap Robby dikutip Selasa (16/7/2024).

Pemkot Tangsel selanjutnya telah menambah tandon-tandon baru dalam upaya meretensi air hujan sebelum masuk ke sungai. Jumlah tandon yang telah dibangun dalam dua tahun terakhir adalah sebanyak 9 tandon atau kolam retensi.

Langkah berikutnya yang sudah dilakukan adalah pembangunan stasiun pompa banjir, menyediakan pompa mobile dan alat berat. Saat ini Tangsel mempunyai 82 stasiun pompa banjir yang tersebar pada wilayah-wilayah rawan banjir.

Robby jelaskan, dari 82 stasiun pompa itu sebanyak 67 merupakan stasiun pompa listrik dan sisanya 18 titik stasiun pompa dengan diesel. Pompa portable atau mobile sebanyak 9 unit dan alat berat excavator long arm 4 unit, amphibius excavator 2 unit serta excavator biasa ada 4 unit.

Menurutnya, pada Tahun Anggaran 2024 ini pihaknya juga melanjutkan program penanganan banjir di Kota Tangsel dengan membangun Turap Kali Ciputat Segmen Perumahan Nuri dan Revitalisasi Bendung Ciputat. Kemudian, penanganan banjir di Perumahan Citra Kencana Legoso dan Legoso Raya, pembangunan tandon perumahan Sarana Indah Permai, pembangunan turap Kali Ciater Hilir Segmen Graha Mas Serpong, Long Storage Perumahan Kuricang, lanjutan pembangunan turap Kali Ciater Hilir Outlet Tandon Lengkong Karya serta lanjutan Long Storage di perumahan Ciater Permai.

Robby menegaskan upaya pengendalian banjir di Tangsel merupakan upaya berkelanjutan. Pemkot Tangsel juga terus mencari solusi agar wilayah mengurangi titik banjir. Namun, banjir dapat terjadi karena berkurangnya ruang terbuka hijau dan berkurangnya kapasitas badan air (sungai, situ, danau, rawa-red) dan pola hidup masyarakat yang masih kurang baik seperti membuang sampah sembarangan dan mendirikan bangunan di sepanjang garis sempadan sungai.

“Upaya pengendalian banjir ini adalah upaya kita semua, kami di DSDABMBK Tangsel bekerjasama dengan perangkat daerah dan masyarakat juga harus membantu menjaga daerahnya, karena upaya terakhir dari pengendalian banjir adalah perawatan rutin,” ungkapnya.

Terpisah, Sari Narulita, warga perumahan Bukit Pamulang Indah, Kecamatan Pamulang mengakui dampak penanggulangan banjir. Kini lingkungan huniannya sudah tidak banjir lagi.

“Iya. Alhamdulillah semenjak ada pompa 2 unit air yang ditampung di dalam kolam, langsung dibuang ke kali,” terangnya saat dihubungi kabar6.com.

Sari Narulita menyebutkan dari program yang telah dilaksanakan pemerintah daerah banyak manfaatnya. Sehingga air cepat terdeteksi jika sudah mulai memenuhi badan-badan jalan pemukiman.

Ia menambahkan, sekarang saat curah hujan tinggi genangan air sudah cepat surut. “Alhamdulillah, tidak sampai berhari-hari seperti beberapa tahun yang lalu,” tambah Sari.(ADV)