oleh

Vetter, Bocah Asal Texas yang Harus Hidup dalam ‘Gelembung Plastik’

image_pdfimage_print

Kabar6-Peristiwa ini terjadi puluhan tahun silam, di mana seorang bocah asal Texas, Amerika Serikat (AS), bernama David Vetter harus menjalani hidup dalam ruangan sempit yang terbuat dari gelembung plastik.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Vetter yang mendapat julukan ‘Bubble Boy’, melansir sciencelearn, lahir pada 21 September 1971 di Rumah Sakit Anak Texas, Houston. Hanya 20 detik setelah kelahirannya, ia langsung dimasukkan ke sebuah isolator plastik berbentuk gelembung. Rupanya, anak ketiga dari pasangan Carol Ann dan David J. Vetter ini terlahir dengan kondisi mengidap Severe Combined Immunodeficiency (SCID), yaitu penyakit gangguan sistem imun yang diakibatkan oleh kelainan genetik.

Pada saat Vetter masih berada dalam kandungan, dokter telah memberitahu Carol bahwa anak yang sedang dikandungnya kemungkinan menderita SCID, penyakit yang hanya diderita oleh laki-laki. Namun Carol tetap bersikukuh mempertahankan kehamilannya dan menolak tawaran aborsi.

Vetter bukanlah satu-satunya dalam keluarga yang lahir dengan kondisi SCID. Sebelumnya, kakak tertua Vetter juga mengalami hal yang sama, dan ia meninggal ketika baru dilahirkan. Sedangkan kakak keduanya, bernama Katherine terlahir dengan normal dan sehat.

Saat berumur enam tahun, Vetter keluar dari gelembungnya dengan pakaian astronot. Para perawat harus menjaga lingkungan di sekitar Vetter agar tetap steril. Setelah beberapa tahun, kondisi Vetter semakin memburuk. Pemerintah Amerika yang awalnya mendanai pengobatan dan penelitian kasus Vetter, mulai berpikir menghentikan aliran dana karena sudah terlalu lama dan tidak ada hasilnya.

Pada 1983, keluarga Vetter dan tim dokter memutuskan melakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang untuk Vetter. Saudara perempuan Vetter, Katherine, memutuskan mendonorkan sumsumnya. Sayang, jenis sumsum Katherine tak sama dengan Vetter. Meskipun demikian, operasi tetap dilakukan.

Dokter mengatakan ada harapan tinggi akan keberhasilan operasi cangkok tersebut. Dan diperkirakan Vetter bakal bisa keluar dari ruang gelembungnya. Beberapa bulan setelah operasi, Vetter jatuh sakit.

Ia terserang demam, diare, dan mimisan. Dokter mendiagnosis Vetter mengidap limfoma, yaitu kanker yang menyerang sistem imun. Akibat kondisinya tersebut, dokter menyarankan agar Vetter dikeluarkan dari ruang gelembung dan menjalani perawatan intensif.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Carol bisa memegang Vetter. Dan ternyata itulah yang terakhir dalam hidupnya. Kondisi Vetter semakin memburuk, dan bocah itu langsung koma. ** Baca juga: Suku Yanomami di Hutan Amazon Makan Sup yang Dicampur dengan Abu Kerabatnya

Setelah 15 hari keluar dari gelembung, Vetter meninggal pada 22 Februari 1984. Tak lama setelah kematiannya, Klinik Imunologi dan Alergi Anak Texas memutuskan mendirikan David Vetter Center, sebagai dedikasi untuk riset terhadap penderita gangguan imun.

Dan kini anak-anak penderita SCID dapat hidup normal berkat penelitian dari sel darah Vetter.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email