oleh

Varanasi, Kota di India untuk Tampung Orang yang Menunggu Kematian Mereka

image_pdfimage_print

Kabar6-Varanasi menjadi ‘rumah keselamatan’, didirikan untuk menampung pria dan wanita yang datang untuk tinggal sekaligus meninggal di sana. Bagi umat Hindu, Varanasi adalah salah satu kota paling suci di dunia.

Dikisahkan, ketika para pangeran Pandawa, lima protagonis dari epik India kuno Mahabharata, memenangkan sebuah perang mematikan melawan saudara sepupu, mereka melakukan perjalanan ke Kashi, juga dikenal sebagai Benares atau Varanasi, untuk menebus dosa-dosa masa perang mereka.

Orang-orang yang mencari moksha (pembebasan), melansir BBC Indonesia, telah melakukan perjalanan ke kota India utara ini selama berabad-abad. Kitab suci Hindu mengatakan, mati di tempat itu dan dikremasi di sepanjang tepi sungai Gangga yang suci memungkinkan Anda untuk memutus siklus kelahiran kembali dan mendapatkan keselamatan. Tiang pembakaran tak henti-hentinya membakar di Manikarnika dan Harishchandra ghats, undakan menuju sungai, yang airnya (kini berwarna abu-abu dari limbah industri dan manusia) diyakini dapat menghapus dosa-dosa terburuk sekalipun.

Para imam dan keluarga almarhum terlihat bergumam dan meneriakkan pembebasan jiwa orang mati di tengah asap tebal membakar daging manusia yang meninggal. Pondok-pondok penginapan, yang dikenal sebagai rumah keselamatan, didirikan di kota dan didanai oleh organisasi amal dan kelompok swasta untuk secara khusus melayani kashivasis, pria dan wanita yang datang untuk tinggal dan mati di Kashi.

Mumukshu Bhawan adalah salah satu pondok tertua di antara bangunan-bangunan ini, di mana 40 dari 116 kamarnya disediakan bagi para kashivasis. “Kami mendapatkan banyak permohonan setiap tahun, tetapi mengingat jumlah kamar yang terbatas (yang dapat) ditempati orang selama bertahun-tahun, kami tidak dapat menerima semuanya,” kata VK Aggarwal, manajer operasi di pondok penginapan.

Ditambahkan, “Kami memberikan preferensi kepada mereka yang terlihat lebih membutuhkan, mampu menanggung biaya mereka sendiri, dan memiliki kerabat untuk menjaga kesehatan mereka dan mengurus ritual kremasi ketika mereka pergi. Kami tidak menerima siapa pun di bawah usia 60.” ** Baca juga: Di Italia Ada Larangan Mengetuk Semangka

Penghuni diperbolehkan mempekerjakan pembantu untuk memasak atau membersihkan kamar. Dan menghabiskan waktu mereka dengan melantunkan doa dan mengobrol dengan sesama penghuni.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email