oleh

Usir Wartawan, Kanit Reskrim Polsek Pamulang Diprotes

image_pdfimage_print

Kabar6-Aksi adu mulut sengit antara seorang perwira menengah polisi dengan awak media terjadi di Mapolsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Insiden itu berujung pada sikap pengusiran yang ditunjukan oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Ajun Komisaris (Pol) Sainan Lubis dan mendapat reaksi protes dari kalangan wartawan.

Berawal dari kedatangan Zuliawati (46), guru di SDN Kedaung 2 Pamulang yang ingin melaporkan pemecatannya sebagai tenaga pengajar ke Polsek Pamulang.

Wali kelas V itu melapor karena pemecatan dirinya dianggap tidak wajar, karena telah membongkar tindak kecurangan dalam proses seleksi CPNS K2 serta tidak bisa diajak kompromi oleh pimpinannya.

Saat wartawan meminta konfirmasi terhadap Zuliawati, Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanitreskrim) Polsek Pamulang, AKP Sainan Lubis tiba-tiba datang dan mengusir pelapor beserta sejumlah wartawan yang saat itu berada di samping area parkir Mapolsek Pamulang.

“Kalau mau wawancara di luar (kantor polisi) sana, jangan disini. Nanti kepolisian kebawa-bawa lagi,” ketus Sainan, Jum’at (4/7/2014).

Melihat langkah pengusiran pria yang belum genap sebulan menjabat di jajaran Polsek Pamulang itu, emosi sejumlah wartawan pun meluap. Sempat terjadi aksi saling adu argumentasi antara kedua belah pihak.

Kanitreskrim Polsek Pamulang saat itu tetap keras mengusir pelapor dan wartawan ke luar area kantor polisi. “Kalian (wartawan) jadi nggak mau saya suruh keluar. Ini kantor saya,” bentaknya.

Beberapa saat terjadi keributan, akhirnya kondisinya mereda setelah petugas lain coba menengahi.

Irma Permata, salah satu pewarta surat kabar harian Tangsel Pos menilai, langkah pengusiran petugas dimaksud sangatlah tidak mendasar. Justru sikap demikian mencerminkan egoisme petugas polisi yang harusnya mengayomi masyarakat.

“Si ibu (pelapor) ini kan hanya membuat laporan ke kantor polisi. Dan, temen-temen wartawan cuma sedikit konfirmasi saja kepada yang bersangkutan. Itu juga dilakukan di luar ruangan serta tidak sampai menimbulkan keributan,” ujarnya.

Sikap arogansi seperti ini, harap Irma, mudah-mudahan tidak terjadi lagi dikemudian hari. Apalagi, itu dilakukan oleh petugas pelayan masyarakat, salah satunya seperti instansi kepolisian, yang notabene digaji oleh pajak rakyat. **Baca juga: TNI & Polisi Bakal Tindak Tegas Pengacau Pilpres.

“Tolong masyarakat yang mempunyai keperluan di kantor polisi dilayani dengan ramah. Jangan seperti ini, belum tahu keperluan warga, eh malah main usir saja,” celetuknya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email