oleh

Usai Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Lebak Ngamuk di Alun-alun Malingping

image_pdfimage_print

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya marah-marah di Alun-alun Kecamatan Malingping, Selasa (11/10/2022) malam. Video marah-marah Ketua DPD Partai Demokrat Banten berdurasi 1 menit 34 detik itu kemudian viral di media sosial.

Kejadian tersebut selepas Iti bersama beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Lebak meninjau sejumlah wilayah di selatan Lebak yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor, pada Minggu (9/10/2022).

Rupanya kemarahan orang nomor 1 di Lebak itu karena dipicu oleh sebuah mobil pick up yang masuk ke dalam area alun-alun.

“Abis meninjau lokasi banjir lalu istirahat di sekitar situ terus ngelihat ada mobil yang posisinya memang lagi ada di dalam area alun-alun, spontan aja itu (marah-marah),” tutur salah satu pejabat di lingkup Pemkab Lebak kepada Kabar6.com, Rabu (12/10).

Pejabat ini menyebut, mobil pick up tersebut masuk ke area alun-alun untuk mengangkut rangka tenda setelah digunakan acara maulid nabi.

Marahnya Iti Jayabaya, lantaran masuknya mobil ke alun-alun disebut menyebabkan fasilitas umum tersebut rusak terutama pada bagian trotoar dan rumput karena terinjak mobil.

“Dia mah lain dipelihara, turun-turun diditu tuh ngangkutna. Aing teu ngalangan usaha daria tapi fasilitas negara iyeu dijaga, keterlaluan nya barang berat eta rek dicopotan apa rek kumaha sih rek masang? Eta deule dariamah karamik diancurkeun, keterlaluan daria lain dijaga (Kalian bukannya dipelihara, turun-turun di situ tuh ngangkutnya. Saya enggak menghalangi usaha tapi fasilitas negara ini dijaga, itu barang-barang berat mau dicopot atau dipasang sih? Liat tuh kalian keramik dihancurin, keterlaluan kalian bukannya dijaga),” kata Iti dengan nada tinggi.

**Baca juga:Pemkab Lebak Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Banjir-Longsor Tercukupi

Tak hanya marah kepada pekerja yang sedang mengangkut rangka tenda, Iti juga marah kepada orang-orang di dekat alun-alun yang dianggap membiarkan mobil tersebut masuk ke alun-alun.

“Daria nu aya didieu geh diantep bae aya nu ngarusak alun-alun, pan iyeu jeung masyarakat Malingping lain jeung aing. Unggal poe dararia nu ngagunakeun iyeu, kabina-bina, hayang dipencit kuaing (Kalian yang ada di sini kok malah didiemin ada yang ngerusak alun-alun, kan ini buat masyarakat Malingpung bukan buat saya. Setiap hari kalian yang pakai ini, kelewatan, mau saya potong,” ketus Iti.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email