oleh

Usai Dilantik, Dirjen Imigrasi Tancap Gas Sidak Imigrasi Soekarno-Hatta 

image_pdfimage_print

Kabar6-Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, langsungkan aksi pertamanya dengan meninjau layanan keimigrasian, setelah dirinya dilantik. Ia melakukan inspeksi mendadak (Sidak) fasilitas auto-gate dan jalur khusus Electronic Visa on Arrival (e-VOA) serta ITAS Online di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/1/2022) sore.

“Saya meminta agar dibuatkan petunjuk yang lebih ramah pengguna sehingga WNA subjek e-
VOA dapat terinformasikan dengan baik. Yang terjadi selama ini, banyak WNA subjek e-VOA
masih mengantre pembayaran di konter bank (alih-alih mengajukan secara online),” ujar Silmy dalam keterangan pers, Jumat (6/1/2023).

Perkembangan Imigrasi dari segi kesisteman cukup menggembirakan, Ia mengimbau agar jajarannya senantiasa memperkuat pelayanan. Tak hanya pada musim puncak lalu lintas seperti masa arus balik liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, layanan keimigrasian harus dipastikan selalu prima walau sedang low season.

“Auto-gate jangan sampai ada kendala, meskipun saat sedang tidak ada penumpang,” tegasnya.

Sejalan dengan amanat yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Imigrasi tengah
mengupayakan pengembangan pelayanan pada bandara yang dibuka untuk penerbangan
langsung internasional. Sebagai wajah dari Negara Indonesia, Imigrasi harus terus memberikan
pelayanan yang terbaik kepada WNI dan WNA.

“Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi
melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi,” ungkapnya.

Silmy mengatakan pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian
yang didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial.
Dengan demikian, Imigrasi dapat benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional
melalui investasi dan talenta global. Ini merupakan salah satu fungsi keimigrasian yang menjadi
atensi khusus Direktorat Jenderal Imigrasi.

Dalam aspek pengawasan, pencegahan dan penangkalan (Cekal), Imigrasi berkomitmen
meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun
antar lembaga. Layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional.

**Baca juga:http://kabar6.com/e-tilang-diterapkan-di-kota-tangerang-9-januari-mulai-berlaku/

Sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi,
TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa.

Saat ini, Warga Negara Asing (WNA) dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno-
Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. Warga Negara Asing cukup menunjukkan QR Code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki
Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard.

Terakhir, meskipun fokus pada fungsi Imigrasi sebagai fasilitator pembangunan ekonomi
nasional, Silmy berharap imigrasi tidak menanggalkan fungsinya dalam pengamanan negara.

“Kita harus mencari cara yg terbaik agar semua bisa sesuai dengan harapan, wajah Indonesia
menjadi lebih cantik karena layanan kita, dan tetap aman dengan gakkum (penegakan hukum
keimigrasian) yang menjadi tupoksi kita,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email