oleh

Untuk Dorong Vaksinasi COVID-19, Australia Didesak Berikan Uang Tunai dan Tiket Lotre

image_pdfimage_print

Kabar6-Untuk mendorong tingkat vaksinasi COVID-19 yang lambat, pemerintah Australia didesak untuk memberikan uang tunai dan tiket lotre sebagai insentif.

Sejumlah pakar kesehatan masyarakat dan pengiklan, melansir Okezone, mengatakan lebih banyak hal yang harus dilakukan untuk melawan keengganan dan kebingungan tentang program vaksinasi COVID-19 massal itu. Strategi yang sama juga telah dilakukan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Riset yang dilakukan oleh dua suratkabar Australia, mendapati bahwa sepertiga responden tidak berniat untuk segera divaksinasi. Ada keraguan yang luas di kalangan masyarakat tentang potensi efek samping vaksin itu.

Survei itu juga menunjukkan bahwa banyak warga Australia percaya mereka tidak perlu segera divaksin selama perbatasan internasional negara itu masih ditutup.

Permintaan vaksinasi saat ini lebih rendah dibanding yang diharapkan. Dengan kecepatan vaksinasi sekarang yang mencapai sekira 500 ribu dosis vaksin per minggu, nantinya pada Oktober 2022 seluruh orang dewasa Australia baru selesai divaksin penuh.

Tetapi pihak berwenang memperingatkan bahwa ‘berpuas diri dapat membunuh’ merujuk pada ‘kebangkitan virus mematikan ini di negara-negara seperti Taiwan, Singapura dan Korea Selatan’ yang seperti Australia, sebelumnya merasa telah berhasil menekan perebakan COVID-19.

Pemerintah federal Australia baru-baru ini menanggapi keraguan soal vaksin dengan kampanye kesehatan masyarakat yang baru. Iklan layanan masyarakat itu mengatakan, vaksin COVID-19 kini diberikan kepada mereka yang paling rentan. Warga yang berusia 50 tahun ke atas kini dapat divaksin.

Disebutkan, vaksinasi ini sukarela, gratis dan merupakan cara terbaik untuk melindungi Anda dan komunitas. Para pakar yakin, memberikan tiket lotre atau uang tunai setelah divaksinasi akan mendorong tingkat vaksinasi.

Insentif utama bagi warga Australia dapat dikaitkan dengan perjalanan ke luar negeri. Para pejabat mengatakan pembukaan kembali perbatasan internasional yang telah ditutup selama lebih dari satu tahun, dapat bergantung pada tingkat vaksinasi.

Pakar bioetika di Murdoch Children’s Research Institute di Melbourne, Julian Savulescu, mengatakan warga Australia perlu didorong secara aktif agar mau divaksinasi. ** Baca juga: Dengan Perahu Karet, Seorang Pembelot Tiongkok Menyeberangi Laut 11 Jam Menuju Taiwan

“Kita bisa memberi mereka hal-hal yang jelas bermanfaat seperti uang tunai atau sejenisnya. Juga hal-hal seperti kemampuan lebih baik untuk melakukan perjalanan, tidak perlu mengenakan masker dalam situasi tertentu, dan lain lain. Amerika telah mencabut keharusan mengenakan masker bagi mereka yang telah divaksinasi penuh, atau memberi mereka uang tunai. Uang tunai jelas memberi dampak signifikan pada sejumlah besar orang,” terangnya.

Langkah-langkah pemantauan yang ketat di perbatasan, kebijakan lockdown, atau menutup sebagian wilayah dan menghentikan kegiatan ekonomi, dan tentunya uji medis massal terbukti membantu Australia mengatasi COVID-19.

Sejak pandemi merebak Maret 2020 lalu, lebih dari 30 ribu orang terjangkit virus Corona di Australia. Sebanyak 910 orang telah meninggal dunia. Pihak berwenang sejauh ini telah menyetujui penggunaan dua vaksin di negara kangguru itu, yaitu Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email