oleh

Unik, Penduduk Desa Kuskoy di Turki Berkomunikasi dengan Siulan Seperti Burung

image_pdfimage_print

Kabar6-Kebiasaan unik sudah lama dilakukan warga desa Kuskoy yang terletak di pegunungan terpencil Turki. Tidak seperti umumnya manusia, seluruh warga di desa Kuskoy berkomunikasi dengan bersiul seperti burung.

Bahasa ini juga dikenal dengan sebutan Turkish bird language atau bahasa burung dari Turki. Sebagian besar warga desa Kuskoy memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan petani yang menanam teh, jagung, bit dan tanaman lainnya.

Warga desa ini, melansir Npr, menggunakan bahasa burung untuk bercakap-cakap, bahkan dalam jarak jauh. Pemandangan seperti ini tidak biasa menurut standar Turki, dan penduduknya juga dianggap agak eksentrik oleh orang Turki lainnya. Salah seorang warga desa Kuskoy bernama Nazmiye Cakir mencoba bersiul untuk menunjukkan bahwa komunikasi non-verbal itu efektif dan dapat dimengerti oleh penduduk desa lain.

Cakir lalu menjelaskan bagaimana dia belajar bersiul bahasa Turki. Kakek dan nenek Cakir kerap merawatnya ketika masih muda, dan mereka mewariskan keahlian itu. “Jika ada pemakaman, keluarga akan menyiulkan berita di seluruh lembah,” terang Cakir.

Meski begitu, ada hal yang tidak boleh disampaikan dengan cara bersiul, yaitu percakapan terkait hubungan asmara. Hal ini karena orang-orang satu desa bisa mengetahuinya. “Satu-satunya hal yang tidak pernah disiulkan adalah pembicaraan cinta. Karena kamu bisa ketahuan,” katanya.

Suara siulan memang terdengar mirip, namun orang yang menggunakan bahasa burung ini bisa memahami perbedaan setiap siulan lawan bicaranya. ** Baca juga: Densuke, Semangka Paling Langka di Dunia Pernah Terjual Seharga Rp86 Juta

Karena keunikan inilah, seorang bio-psikolog berdarah Turki-Jerman, Onur Gunturkun, pernah meneliti tentang komunikasi non-verbal di Kuskoy. “Saya benar-benar terpesona saat pertama kali mendengarnya. Dan saya langsung melihat relevansi bahasa ini untuk sains,” ungkap Onur.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email