oleh

Tunggakan BPJS Rp 13,3 Miliar, Ganggu Operasional RSUD Balaraja

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Bagian (Kabag) Keuangan RSUD Balaraja Ida mengakui besarnya nilai tunggakan BPJS kesehatan berdampak terhadap operasional rumah sakit daerah itu.

“Opersional jadi terhambat, terutama masalah obat. Namun, pihak kami tidak mengurangi pelayanan maupun pemberian obat, kami tetap memberikan pelayanan secara maksimal dan pemberian obat sesuai kebutuhan pasien,” kata Ida kepada Kabar6.com saat ditemui diruang kerjanya, Kamis, (31/10/2019).

Ida menerangkan klaim yang belum dibayar oleh BPJS Kesehatan sampai Agustus mencapai 13,3 milar. Sedangkan setiap bulan, opersioanal RSUD Balaraja sekitar Rp 5 miliar. Tentu tunggakan BPJS ini mempengaruhi operasional,” kata Ida

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perbendaharaan Keuangan RSUD Balaraja Muhammad Sobari Adnan menambahkan, kendati tunggakan BPJS Kesehatan yang mencapai belasan miliar itu belum dibayar. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan normal. Pihaknya, lanjut Adnan,terus memaksimalkan pendapatan RSUD Balaraja yang ada.

“Saya pastikan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan normal, kami juga tetap akan melayani pasien BPJS kesehatan dengan maksimal,” ungkapnya.

**Baca juga: Tunggakan BPJS Rp 13,3 Miliar, RSUD Balaraja dalam Kondisi Genting.

Dalam kesempatan itu, Adnan juga mengimbau kepada masyarakat yang berobat akibat kecelakaan lalulintas untuk memahami regulasi klaim layanan BPJS Kesehatan. Sebab masih banyak masyarakat tidak memahami bahwa kecelakaan lalulintas itu tidak bisa diklam oleh BPJS Kesehatan.

“Perlu saya sampaikan disini, kecelakaan lalulintas itu tidak bisa mengunakan layanan BPJS. Tapi bisa diklaim ke Jasa Raharja. Jadi masyarakat jangan salah paham ke RSUD Balarja. Kecuali dana dari pihak Jasaraharja sudah habis, pasien dapat meneruskannya menggunakan BPJS,” kata Adnan. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email