oleh

Tren ‘Telinga Peri’ di Tiongkok yang Diklaim Bisa Bikin Wajah Jadi Lebih Tirus

image_pdfimage_print

Kabar6-Belakangan ini ada salah satu tren kecantikan yang sedang viral di Tiongkok, yaitu tren ‘telinga peri’ yang diklaim bisa membuat wajah jadi terlihat lebih tirus dan muda.

‘Telinga peri’ sendiri biasanya muncul karena kondisi cacat lahir yang membuat bentuk telinga terlihat jadi lebih runcing. Namun saat ini, melansir SCMP, bentuk telinga tersebut justru diminati oleh banyak kalangan anak muda di Tiongkok. Bahkan, mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk melakukan prosedur kecantikan demi bisa memperoleh bentuk telinga tersebut.

Salah satu layanan bedah di Shanghai, Mylike Medical Cosmetic, mengatakan bahwa permintaan prosedur ‘telinga peri’ semakin banyak diminati. Para pelanggan bahkan sampai harus mengantre untuk mendapatkan prosedur tersebut.

“Ini sangat aman dan populer. Kami memiliki pelanggan yang mengantri untuk ini setiap hari,” jelas Linlin, salah satu karyawan di layanan bedah tersebut. ** Baca juga: Remaja Australia Kritis Setelah Seekor Paus Melompat dan Mendarat di Perahu yang Ditumpangi

Yu Wenlin, salah seorang dokter otoplasti di Gaoshang Medical Cosmetic Center, Guangzhou, juga mengatakan bahwa dirinya terkadang melakukan hingga enam operasi ‘telinga peri’ dalam sehari. Menurut Dr Wenlin, motivasi yang mendasari hal itu karena keyakinan bahwa ‘telinga peri’ bisa membuat wajah terlihat lebih ramping dan muda.

“Memiliki telinga yang lebih menonjol entah bagaimana membuat seseorang seperti anak kecil. Jika kamu melihat seorang anak, ketika dia berusia sekira enam tahun, telinganya sudah 90 persen ukuran orang dewasa, tetapi wajahnya pasti di bawah proporsi ini,” jelas Dr Wenlin.

Ada dua metode yang bisa dipakai untuk mendapatkan ‘telinga peri’. Bisa dengan menambahkan sepotong bahan buatan atau tulang rawan dari bagian tubuh lain ke area belakang telinga. Atau bisa juga dengan menyuntikkan hyaluronic acid.

Namun seorang ahli bedah kosmetik di The Third People’s Hospital di Zhengzhou bernama Wang Jiangyun memperingatkan risiko yang mungkin terjadi pascaprosedur.

Telinga bisa berakhir infeksi, sikatriks, dan juga asimetris ketika ditambahkan tulang rawan ekstra. Selain itu, risiko alergi dan pembekuan darah atau kulit pun juga bisa terjadi.

Beauty is pain.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email