oleh

Tren Cerai ‘Berjamaah’ di Tiongkok Demi Keuntungan Ekonomi

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Mungkin ini adalah peristiwa langka yang belum pernah terjadi di negara mana pun. Ya, pasangan suami istri (pasutri) di sebuah kampung kecil Jiangbei, Provinsi Jiangsu, Tiongkok bagian timur, ramai-ramai mengajukan permintaan cerai.

Bayangkan, sekira 160 pasutri mulai dari pasangan muda hingga berusia 80-an, berniat segera mengakhiri mahligai rumah tangga mereka. Tak disangka, motif perceraian mereka adalah untuk mendapat ganti rugi yang lebih banyak akibat penggusuran. Demikian dikabarkan Koran Nanjing Morning Post.

Rencananya warga kampung Jiangbei, dikutip dari BBC Indonesia, mendapat rumah seluas 220 m2 akibat tergusur demi pembangunan satu kompleks teknologi tinggi.

Disebutkan, jika mereka bercerai, maka salah seorang mendapat pemberian rumah utama sedang mantan pasangan yang keluar dari rumah itu bakal mendapat rumah seluas 70 m2 dan uang tunai setara Rp250 juta.

Perceraian tersebut disinyalir hanya formalitas belaka. Diakui seorang pria berusia 80-an hal itu karena ‘ada untungnya’ walau perkawinan mereka baik-baik saja.

Sementara warga kampung lain mengatakan tidak ada masalah dengan perceraian jika ia nanti menikah lagi dengan istrinya. “Itu hal yang tidak saya pedulikan. Semua melakukannya. Kami akan menangani masalah lainnya belakangan.”

Sebagian pasangan yang sudah bercerai diketahui ternyata masih tinggal bersama. Berdasarkan peraturan penggusuran dan relokasi, jika perceraian dilakukan petugas kantor sipil setempat maka hanya yang sudah bercerai lima tahun lebih saja yang mendapat rumah tambahan serta uang tunai.

Sementara sebuah firma hukum dilaporkan mengatakan kepada para warga kampung bahwa jika bercerai lewat proses pengadilan, maka mereka akan mendapat ganti rugi terlepas dari waktu perceraiannya. ** Baca juga: Kebelet Nikah, Seorang Wanita Seret Kekasihnya Gunakan Rantai

Walah…ikatan suci kok dibuat mainan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email