oleh

TNI AL Banten Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau

image_pdfimage_print

Kabar6-TNI AL pangkalan Banten ikut memantau aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) dari pos penjagaan terdekat mereka.

Ketinggian GAK pun bekrurang jauh, dari sebelumnya 338 MDPL menjadi 110 MDPL. Sehingga pos pantau kesulitan memantau secara visual aktifitas gunung berapi di perairan Selat Sunda itu.

“Kami dari pos terdekat AL di Pulau Sangiang, kami memantau dengan longe range camera, membantu pengamatan,” kata Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki, Danlanal Banten, saat ditemui di Mako Lanal Banten, Kota Cilegon, Rabu (16/01/2019).

TNI AL mengerahkan dua kapal patrolinya, untuk menjaga arus lalulintas kapal di perairan Selat Sunda dan selalu selalu memberikan update kondisi GAK, ke kapal dan nelayan yang sedang berlayar.

Mengingat, Selat Sunda termasuk alur pelayaran laut yang cukup padat. Selain di lalui kapal penyebrangan dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni dan sebaliknya, juga di lalui kapal kargo dan kapal besar lainnya.

“Kami berada di sekitar GAK untuk menyiarkan radio agar pengguna laut, termasuk kapal yg melintas di ALKI 1 tetap waspada. Sehingga bisa di antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” terangnya.

Meski begitu, hingga saat ini aktifitas Anak Krakatau belum mengganggu aktivitas pelayaran di Selat Sunda, paska erupsi besar yang mengakibatkan Tusnami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu.**Baca Juga: Disemprit Bawaslu, Ini Kata ASN Pemkot Tangsel.

“Sampai saat ini pantauan dari GAK tidak mengganggu aktivitas di perairan. Seandainya pun terjadi erupsi, tidak seperrii kemarin, karena material di atas gunung sudah jauh berkurang,” jelasnya.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email