oleh

Tinggal Tak Jauh dari Keluarga Bupati Pandeglang, Wanita Renta Tinggal di Gubuk Reot Tak Layak Huni

image_pdfimage_print

Kabar6 – Usia Minah wanita renta warga Kampung Muncang, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Pandeglang tak muda lagi, namun wanita renta ini kondisinya sungguh memprihatinkan lantaran tinggal seorang diri di sebuah gubuk reyot.

Mirisnya lagi kondisi hidup hanya pun serba keterbatasan. Ironisnya nenek renta ini luput bantuan dari pemerintah.

Berdasarkan informasi, gubuk reot yang sudah ia tempati kondisinya sudah tak layak huni. Sehingga terpaksa, sang nenek harus dibantu oleh relawan untuk bisa memperbaiki bangunan rumahnya.

Ironisnya sejauh ini berdasarkan informasi yang dihimpun wanita renta berusia 60 tahun itu luput bantuan dari pemerintah, Kendati ia tinggal tidak jauh dari kediaman keluarga besar Bupati Pandeglang.

Kondisi memprihatinkan Minah itu disampaikan oleh Ketua RW setempat Farid Ma’mun Sobari. Selain kondisinya memprihatinkan, wanita ini juga merupakan penderita disabilitas karena kakinya tidak normal seperti orang pada umumnya.

“Sebetulnya kondisi mak minah seperti ini sudah 10 tahun lebih, sangat memperihatinkan, rumahnya bocor, tidak punya kamar mandi dan WC bahkan kasurpun tidak ada, makanya setiap hari beliau selalu tidur diamben yang ada didepan rumahnya,” ungkapnya, Sabtu 29 Mei 2021.

Menurutnya, Minah awalnya tinggal berdua dengan anaknya tapi karena anaknya juga seperti itu kondisinya (tidak normal) jadi tidak ada yang bisa diharapkan oleh beliau (mak Minah).

“Mak minah memiliki dua orang anak, namun anak yang pertama tidak tinggal bersamanya karena sudah berkeluarga,” katanya.

Meski kondisi mak minah cukup memprihatinkan lanjut Ma’mun, belum pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah untuk perbaikan tempat tinggalnya, baik dari pemdes Labuan, Kecamatan maupun pemda Pandeglang

“Maka kami berinisiatif bagaimana caranya agar rumah mak minah yang tidak layak ini menjadi layak untuk ditempati. Tadinya kami berharap akan ada program bedah rumah, namun hingga saat ini tidak ada juga,” ujarnya.

Kebetulan tambah dia, ada salah satu warga yang memiliki bahan matrial sisa dan beliau juga menyumbang bantuan berupa uang, dari situ warga tergerak untuk bergotong royong membongkar serta memperbaiki rumah mak Minah.

“Selama beberapa hari ini kami bergotong royong bahkan meminta sumbangan seikhlasnya kepada para warga yang mau menyumbang, alhamdulillah sudah terkumpul sekitar R 5 jutaan itupun sebagian sudah dibelikan matrial,” tambahnya.

**Baca juga: Dua Bangunan Cagar Budaya Pandeglang Kumuh dan Tak Terurus

Diakuinya, anggaran untuk merehab rumah mak minah yang berukuran 30 meter ini membutuhkan dana sekitar Rp. 10 jutaan. Untuk itu, ia dengan warga yang lain sekarang masih berusaha mencari dana tambahan itu.

“Kami berharap akan ada bantuan lainnya baik dari para dermawan maupun dari pemerintah daerah, agar rumah mak minah segera selesai diperbaiki dengan sempurna berikut kebutuhan yang lainnya,” tandasnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email