oleh

Tim Ilmuwan di Tiongkok Kembangkan Pil Pelangsing Sekaligus Bisa Bikin Panjang Umur

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim ilmuwan yang dipimpin peneliti dari Universitas Xiamen, Tiongkok, mengklaim telah mengembangkan obat yang bikin umur panjang sekaligus bisa sebagai pelangsing.

Obat ini menginduksi kelaparan semu dalam sel untuk mengaktifkan enzim pengatur energi dan mengurangi penyimpanan lemak. Melansir Asiaone, tim ilmuwan mengungkapkan bahwa senyawa kimia dalam obat tersebut juga menunjukkan bisa memperpanjang umur dan menjaga kesehatan dalam jangka waktu lama pada cacing dan tikus. Ditambahkan, pil ini berpotensi menjadi obat untuk gangguan metabolisme seperti diabetes dan penyakit liver atau hati.

Pemimpin penelitian, Profesor Lin Shengchai, yang juga ahli biologi metabolisme Universitas Xiamen menerangkan, obat ini dikembangkan berdasarkan mekanisme praktik puasa yang dijalankan orang Tiongkok kuno yang disebut bigu atau ‘puasa padi-padian dan palawija’ seperti gandum, beras, millet, biji rami, dan kedelai.

Puasa padi-padian dan palawija ini dilakukan untuk meningkatkan spiritualitas, kesehatan, dan umur panjang. “Obat kami meniru jalan ilahiah bigu dan dirancang untuk umur panjang. Kami menemukan kunci hidup lama dalam pembatasan kalori dan puasa,” jelas Profesor Shengchai.

Ditambahkan, “Saya sangat gembira dengan obat saya ini, obat pertama yang dikembangkan secara lokal di Tiongkok mulai dari awal, dari mekanisme, cara, target sampai manfaat klinis.” ** Baca juga: Tragis, Tukang Jagal di Hong Kong Tewas Terkena Golok Akibat Terjangan Babi yang Hendak Disembelih

Profesor Shengchai memaparkan, timnya berharap menguji produk ini dalam uji coba klinis pada manusia dalam beberapa tahun ke depan. Para ilmuwan menemukan, obat aldometanib ini memperpanjang umur dan rentang hidup sehat cacing gelang kecil dari usia rata-rata 18-26 hari dan tikus setidaknya 7,5 persen.

Obat ini juga menurunkan kadar glukosa pada tikus tanpa menyebabkan kadarnya turun terlalu rendah dan mengurangi lemak hati dan steatohepatitis nonalkohol (bentuk penyakit hati berlemak yang agresif) pada hewan pengerat yang obesitas. Tim juga melihat penurunan berat badan signifikan, masa lemak, dan komposisi lemak tubuh pada tikus yang diberikan aldometanib selama sebulan.

Obat ini, dikatakan Profesor Shengchai, bisa mengendalikan berat badan, mengatur kadar gula darah, menyembuhkan inflamasi, meningkatkan metabolisme, dan memberikan efek peremajaan. Juga berpotensi memiliki manfaat bagi penderita diabetes, penyakit liver, dan obesitas, dan mereka yang ingin hidup lebih lama dan sehat.

Profesor Shengchai mengatakan, karena obat ini meniru kondisi puasa dalam sel tanpa mengubah kadar energi dalam tubuh, rasa lapar tidak muncul.

Tim ilmuwan yang juga berasal dari Rumah Sakit Shanghai Sixth People, Universitas Tsinghua, dan Institut Kimia Fisika Dalian Akademi Sains China (CAS) ini menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Nature Metabolism pada 10 Oktober lalu.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email