oleh

Tiga Calon Walikota Tangsel Bicara AIDS

image_pdfimage_print

Kabar6-Menjelang Pemillihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang jatuh pada Rabu, (9/12/2015), ketiga Pasangan Calon (Paslon) Walikota memberikan pendapatnya tentang hari AIDS sedunia.

 

Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Aisiyah, Universitas Muhammadiah Jakarta, Dinas Kesehatan kota Tangsel, Universitas Islam Negeri (UIN), Kelompok dukungan sebaya Pelangi, Bina Muda Gemilang dan SMK Nusantara ini mengundang tiga Paslon Walikota Tangsel.

 

Ikhsan Modjo, Paslon bernomor urut 1 mengatakan, program prilaku relijius harus ditegakkan, dirinya berkomitmen panti pijat dan tempat prostitusi harus ditindak dan dibatasi.

 

Satu elemen penting, sebaiknya menjauhi stigma bahwa penderita aids pemakai narkoba, PSK, justru penyebaran Aids terbanyak di kalangan ibu- ibu.

 

“Pemberdayaan perempuan penting, bisa bernegosiasi apabila diajak berhubungan seks tanpa kondom,” ungkapnya.

 

Ikhsan menegaskan, untuk menertibkan tempat panti pijat, spa yang menyimpang.  Spa dan panti pijat harus jauh dari sekolah, pasar dan tempat umum lainnya.

 

“Dijauhkan maksudnya agar masyarakat menjauhi seks bebas,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Paslon nomor urut 2 dr Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri menyatakan AIDS bisa tertular akibat terkena cairan sperma dan darah.

 

“Masyarakat tidak boleh memusuhi pengidap ODHA, kita harus merangkulnya,” kata Elvier.

 

Elvier juga menuturkan, pengidap AIDS terbanyak adalah ibu- ibu yang menikah dengan suami yang sering ‘jajan’ diluar. Tangsel, kata Elvier adalah endemi peringkat ke 5 se-Provinsi Banten.

 

“Kita harus membentengi anak dan pasangan kita untuk tidak mencoba-coba dengan narkoba dan tidak untuk melakukan seks bebas, untuk itu perlu adanya kurikulum tentang pengetahuan dasar tentang seks,” ungkapnya.

 

Sedangkan Calon Walikota Tangsel nomer urut 3 Airin Rachmi Diany yang datang terakhir mengatakan, pencegahan AIDS harus dilakukan dengan  meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan itu kita sudah mempunyai pondasi hidup.

 

“Pencegahan AIDS harus dimulai dari rumah, peran orangtua dalam mendidik anaknya itu sangat berpengaruh, serta Pemerintah harus terus sosialisas tentang bahaya AIDS kepada masyarakat,” imbuhnya.

 

Airin juga mengatakan tidak ada diskriminasi terhadap penderita AIDS. Support dari orang terdekat itu penting, kita harus sayang pada diri sendiri apabila tidak mau terkena AIDS. ** Baca juga: Komisi XI DPR Pantau Persiapan Pilkada Tangsel

 

“Jangan seks bebas dan memakai narkoba apalagi yang ada jarum suntik secara bergantian,” terang ibu dua anak ini.(ard)

Print Friendly, PDF & Email