oleh

Tidur Seperti Ketindihan, Ini Penjelasannya

image_pdfimage_print

Kabar6-Pernahkan Anda saat sedang tidur merasa ada sesuatu yang menindih atau secara medis lebih dikenal sebagai sleep paralysis (ketindihan). Dan seringkali, ketindihan disalahartikan sebagai kejadian supranatural.

Padahal ha itu merupakan bentuk kondisi medis yang tidak berbahaya dan cukup normal untuk dialami banyak orang. Melansir idntimes, sleep paralysis terjadi di saat mekanisme otak dan tubuh saling bertubrukan, tidak berjalan selaras saat kita tidur, sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM (rapid eye movement).

Saat seseorang terbangun sebelum siklus REM benar-benar selesai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun, sehingga tubuh seakan masih dalam keadaan bermimpi, atau setengah tidur setengah sadar. Karena itulah, Anda akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas dan tidak bisa berbicara saat ketindihan.

Ada beberapa penyebab ketindihan yang perlu diketahui, namun tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebenarnya ketindihan bisa jadi akibat faktor genetik/keturunan, tapi juga ada sejumlah faktor lain yang berpotensi menyebabkan fenomena ini. Apa sajakah itu:

a. Kurang tidur & pola makan yang buruk
b. Waktu tidur yang berubah-ubah atau pola tidur kacau
c. Stres atau gangguan bipolar
d. Tidur terlentang dalam waktu lama
e. Bentuk gangguan tidur lainnya (narkolepsi atau kram kaki pada malam hari)
f. Efek samping obat tertentu seperti obat ADHD
g. Penyalahgunaan narkotika
h. Kurang olahraga
i. Penuh kecemasan berlebihan.

Disebutkan, sebanyak empat dari 10 orang di seluruh dunia mengalami ketindihan, dan ini bukan kondisi medis berbahaya. Namun bagi orang tertentu, pengalaman ini bisa menimbulkan trauma. Bagaimana gak? Tubuh seperti lumpuh, tidak bisa teriak atau bicara, tapi masih bisa menyadari keadaan sekitar, sementara diri tidak berdaya.

Banyak penelitian terbaru menemukan alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi serta solusinya, untuk membantu orang-orang yang pernah mengalaminya merasa lebih baik.

Mempercayai ketindihan sebagai fenomena supranatural akan membuat masyarakat terus terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan. Ketakutan tersebut akan menimbulkan kecemasan yang membuat ketindihan itu makin sering terjadi.

Hal yang harus Anda lakukan adalah bersikap tenang dan mengikuti sensasinya. Kemampuan Anda untuk mengontrol rasa takut sangat penting untuk mengatasi kondisi ini. Umumnya ketindihan terjadi di tubuh bagian atas. Jadi coba kerahkan seluruh konsentrasi untuk mengatur napas.

Jika sudah ada tanda Anda mulai bisa merasakan bagian tubuh yang lain, gerakkan jari-jari kaki, gerakkan otot-otot muka (seperti saat mencium sesuatu berbau aneh) atau kepalkan tangan Anda beberapa kali. Terus berusaha lakukan sampai Anda bisa bergerak lagi. ** Baca juga: Sejumlah Hal yang Harus Dihindari Saat Perut Kosong

Jadi ketindihan bukan karena hal-hal yang berbau supranatural, ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email