oleh

Tidak Ada Pria di Desa Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Komunitas dalam sebuah desa biasanya terdiri dari berbagai usia, status sosial, dan jenis kelamin. Kebayang gak sih jika ada sebuah desa yang hanya dihuni oleh satu jenis kelamin saja?

 

Nah, beberapa tempat di belahan dunia ini, terdapat desa yang penghuninya hanya kaum hawa saja. Di desa mana sajakah itu?

 

1. Desa Noiva do Cordeiro, Brazil

Noiva do Cordeiro dihuni oleh kurang lebih 600 perempuan berusia antara 20 tahun hingga 35 tahun. Peraturan ketat yang berlaku di desa ini membuat  para pria tak dapat dengan mudah berkunjung ke sana.

 

Sebenarnya, beberapa di antaranya sudah berkeluarga. Mereka datang ke kota ini hanya untuk bekerja, sementara para suami dapat melepaskan kangen pada akhir pekan saja.

 

Tempat ini didirikan pada akhir abad 19, oleh Maria Senhorinha de Lima. Perempuan ini dikucilkan karena dianggap sebagai pezina. Di tempat itu, Maria tinggal bersama para perempuan lajang. Hingga suatu hari ada seorang pria yang menikah dengan salah satu perempuan di Noiva do Cordeiro. Pria tersebut selalu mengatur apa yang harus dilakukan istrinya.

 

Nah, ketika pria itu meninggal, para perempuan di Noiva do Cordeiro pun akhirnya memutuskan bahwa mereka tak lagi harus menuruti semua perintah dari pria, karena mereka dapat hidup dan membangun kota tanpa bantuan pria. Nah loh…

 

2. Desa Umoja, Kenya

Desa yang didirikan oleh 15 perempuan pada 1990 ini, terletak di padang rumput Samburu, utara Kenya. Ke-15 perempuan ini adalah orang-orang yang dulunya pernah diperkosa oleh tentara Inggris.

 

Uniknya, Desa Umoja ini menawarkan perlindungan dan harapan untuk perempuan yang mengalami penganiayaan perkosaan, pernikahan yang dipaksakan, mutilasi alat kelamin perempuan, dan KDRT.

 

3. Desa Sakakah, Arab Saudi

Desa ini terletak di pinggir Kota Sakakah, Provinsi al-Jawf, barat daya Arab Saudi. Nah, ada hal unik berkaitan dengan peraturan di desa ini, yaitu para gadis dilarang berpakaian atau berpenampilan tomboi.

 

Penduduk asli desa ini tidak suka dengan para pendatang yang membawa budaya asing, seperti pakaian yang memperlihatkan aurat serta musik-musik bising.

 

Demi kebaikan, pengurus desa mengeluarkan ancaman bakal mengusir perempuan di desa itu jika tidak bersikap baik. Sasaran awal mereka adalah gadis berpenampilan seperti pria serta yang berpakaian seronok.

 

Tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan akan mengeluarkan peraturan bagi para pengunjung dari luar daerah, yaitu dilarang membawa kamera atau telepon seluler. ** Baca juga: Makanan Beracun Ini Sering Kita Makan Lho

 

Apakah di negeri kita juga memiliki desa seperti ini? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email