oleh

The Dirt Eating Mask, Topeng Khusus Kalangan Budak Agar Tidak Makan Tanah

image_pdfimage_print

Kabar6-The Dirt Eating Mask merupakan sebuah topeng yang memang dibuat untuk kalangan budak sekira abad ke 16 hingga 19. Diketahui, para budak, terlebih mereka yang berasal dari Afrika banyak yang bertindak sebagai geofagia dengan memakan tanah, lumpur atau kotoran lain.

Geofagia adalah bentuk paling umum dari pica pada orang yang hidup dalam kemiskinan serta orang yang hidup di daerah tropis dan bersuku-suku. Pica lazim terjadi di bagian barat Kenya, Afrika Selatan, dan India.

Pica sendiri merupakan gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan tidak wajar, yaitu keinginan memakan suatu benda yang sebenarnya tidak untuk dimakan. Ini tentu saja berdampak langsung terhadap kesehatan. Biasanya, pica yang paling umum terjadi adalah keinginan untuk memakan salah satu benda seperti tanah.

Para pemilik budak di Amerika Serikat dan Karibia ini, melansir Indozone, tentu saja takut dengan praktik geofagia yang dapat membuat para budak depresi, sakit perut, gembur, nafsu makan kurang, napas pendek, dan vertigo.

Itulah sebabnya dibuat topeng yang menutupi bagian mulut, dan dipakaikan kepada para budak untuk melindungi mereka agar tidak makan tanah.

Meskipun terlihat seperti melindungi, pada kenyataannya tindakan pemakaian topeng ini dilakukan untuk melindungi budak sebagai ‘properti’ dari sang pemilik. ** Baca juga: Sekte Pana Wave di Tokyo Percaya Gelombang Elektromagnetik Jadi Penyebab Kiamat

Beberapa bahkan berpendapat, pemberian topeng ini untuk menghindari budak bunuh diri, makan berlebihan atau mengonsumsi hasil panen si pemilik.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email