oleh

Tetap Kuat Jalankan Ibadah Puasa Saat Cuaca Panas Terik

image_pdfimage_print

Kabar6-Suhu udara di awal-awal Ramadan tahun ini terasa sangat panas. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada peningkatan suhu menjadi 34-36 derajat Celsius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Meskipun demikian, cuaca panas bukanlah menjadi halangan untuk tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan. Nah, bagaimana agar puasa bisa maksimal saat cuaca terik? Melansir CNN Indonesia, hal yang paling penting dilakukan saat berpuasa di tengah suhu udara panas adalah memastikan tubuh cukup terhidrasi. Berikut penjelasannya:

1. Sahur
Saat sahur sebaiknya mengonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan sayur. Pilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi.

Serat akan mengganggu penyerapan gula, sehingga saat puasa gula darah turunnya pelan-pelan, dan puasa hingga magrib pun tetap kuat. Contoh makanan berkarbohidrat kompleks antara lain nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit, karena serat kentang ada pada kulitnya.

Hindari karbohidrat sederhana seperti gula atau sirup, agar gula darah tidak cepat naik dan tidak cepat habis, sehingga pada pukul 10.00 tubuh sudah merasa lemas.

Untuk protein, diperlukan protein hewani dan nabati demi menjaga imunitas tubuh, misalnya ikan, tahu, telur, atau tempe. Makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng.

Minyak pada makanan yang digoreng akan merangsang haus. Untuk lemak, pilih lemak seperti pada ikan patin yang kaya Omega 3, kedelai, minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan canola oil.

2. Jelang Imsak
Jelang imsak, disarankan untuk kembali mengonsumsi makanan sumber karbohidrat. “Masukkann lagi sumber karbohidrat, buah dan sayur tinggi serat. Hindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta kafein karena bisa membuat cepat haus.

Hindari juga diet yang tinggi protein, yaitu tidak ada lemak atau karbo misalnya putih telur saja atau hanya ikan, karena itu akan menarik air sehingga Anda cepat merasa haus.

Untuk konsumsi air saat sahur sebaiknya 3-4 gelas atau lebih agar tidak dehidrasi. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soft drinks karena bersifat diuretik yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.

3. Buka puasa
Saat berbuka puasa sebaiknya segera mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah, misalnya jus buah manis atau kurma dalam jumlah ganjil. Minum jus disarankan tanpa ampas, karena serat dari ampas akan menghambat penyerapan gula darah. Pilih buah semangka, melon, aau buah yang tidak asam.

Usai salat magrib, baru makan besar tapi hindari gorengan atau makanan berlemak yang memakai santan, karena dapat membuat gangguan pada lambung. Kemudian usai tarawih, bisa dilanjutkan dengan konsumsi karbohidrat dan sayur serta protein. Jangan lupa minum setidaknya lima gelas saat malam.

Anda juga disarankan agar menghindari konsumsi makanan yang asin karena bisa meningkatkan asam lambung, sehingga membuat tubuh memproses cairan yang bisa menyebabkan haus. ** Baca juga: Sejarah Mencatat, Bagaimana 5 Pandemi Terburuk di Dunia Berakhir

Jika diperlukan, bisa ditambah dengan mengonsumsi suplemen berupa vitamin C dosis 1.000 mg, vitamin E 200 IU atau 400 IU, vitamin D3 dosis 1000-3000 IU, serta vitamin B Complex. Hal ini untuk menambah imunitas tubuh, terlebih saat pandemi COVID-19.

Hal yang tidak boleh ketinggalan adalah konsumsi buah dan sayur, sehingga suplemen hanyalah sebagai pilihan tambahan saja. Disarankan untuk tetap di dalam rumah dan tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari pada siang hari.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email