Kabar6-Misteri kematian mendadak 200 ribu antelop di Kazakhstan pada 2015 lalu, berhasil diungkap tim ilmuwan internasional. Kematian misterius yang berlangsung selama tiga minggu itu menghapus 80 persen populasi antelop saiga global.
Para ilmuwan dibuat bingung karena kematian tersebut karena septikemia hemoragik, yang disebabkan bakteri Pasteurella multocida. Seperti dilansir Independent, patogen tersebut pada dasarnya bersifat jinak dan tidak berbahaya. Tapi semua berubah akibat perubahan iklim setempat yang semakin menghangat. Selain itu, tim peneliti juga menyebut kematian miterius itu juga disebabkan oleh sejumlah faktor.
Secara khusus, peningkatan kelembapan dan kenaikan suhu udara pada hari-hari sebelum kematian disebut memicu ‘invasi bakteri oportunistik’ dari aliran darah, menyebabkan septikemia atau keracunan, dan menyebabkan kematian. Temuan ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.
Diketahui pada 1981, 70 ribu antelop saiga meninggal dalam peristiwa kematian massal. Tapi jumlah ini tidak ada apa-apanya dibanding kejadian 1988, di mana 270 ribu antelop saiga meninggal. ** Baca juga: Rjukan, Kota yang Tidak Kena Cahaya Matahari Selama 6 Bulan Tiap Tahun
Menurut catatan, kecenderungan kematian terjadi saat melahirkan. Richard Kock, peneliti utama di Royal Veterinary College, mengatakan bahwa kematian baru-baru ini semakin memberi kejelasan tentang kematian mamalia tersebut.(ilj/bbs)
