oleh

Tertelan Gelombang Sebabkan Salah Satu Pulau di Jepang Hilang

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah pulau kecil di Jepang bernama Esanbe Hanakita Kojima, mendadak hilang. Angin dan hanyutnya es diduga menjadi penyebab tenggelamnya pulau tersebut di bawah gelombang.

Diketahui, terakhir kali diukur pada 1987 silam, Esanbe Hanakita Kojima berdiri 1,4 meter di atas permukaan laut. Meskipun ukurannya kecil, pulau ini sangat penting. Sebelum menghilang, ia menjadi penanda tepi barat dari rantai pulau yang mengalami sengketa. Jepang menyebutnya sebagai Teritori Utara sementara Rusia memanggilnya Pulau Kuril. Dengan tenggelamnya Esanbe Hanakita Kojima, melansir sciencealert, wilayah Jepang menyusut sekira setengah kilometer. Esanbe Hanakita Kojima berjarak 500 meter di lepas pantai Sarufutsu, sebuah desa di tepi pulau Hokkaido.

Selama beberapa waktu, hilangnya pulau tersebut tidak disadari banyak orang. Ketika penulis Hiroshi Shimizu mengungi Sarufutsu untuk melakukan riset tentang pulau-pulau tersembunyi, barulah Jepang menyadari bahwa Esanbe Hanakita Kojima telah hilang. Selain Esanbe Hanakita Kojima, ada pulau lain yang juga tertelan laut, misalnya Pulau Timur di Hawaii mengalami hal serupa.

Pulau Timur hilang akibat permukaan laut bergelombang yang disebabkan oleh Badai Walaka yang ganas. Sementara pada Esanbe Hanakita Kojima, hilangnya pulau tersebut berkaitan dengan erosi. Perubahan kondisi cuaca juga mungkin berperan dalam menghilangnya pulau Esanbe Hanakita Kojima.

Naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim memang membuat pulau-pulau kecil terancam. Angin dan gelombang juga menjadi ancaman. Para ilmuwan khawatir tentang potensi dampak peningkatan aktivitas badai dan erosi di beberapa pulau yang membantu melindungi pantai daratan dan cuaca. ** Baca juga: Mukjizat, Tetap Hidup Meskipun Dada Tertusuk Dahan Pohon

Saat ini, penjaga pantai sedang mengunjungi pulau Jepang tersebut untuk membuktikan apakah ia benar-benar hilang—beberapa pihak mengatakan itu mungkin sudah ada di bawah air selama beberapa waktu. Penduduk setempat sendiri menghindari daerah sekitar pulau karena ditandai sebagai karang bawah laut di peta.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email