oleh

Terserang DBD, Empat Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

image_pdfimage_print

Kabar6 -Empat warga Kecamatan Jambe dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah dinyatakan positif demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Puskemas Jambe Astrid mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi ada warga terserang DBD. Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan memeriksa keempat terduga DBD.

“Setelah yakin positif DBD, kami langsung membawa empat warga itu ke rumah sakit rujukan,” kata Astrid kepada wartawan, Selasa (14/1/2020).

Saat ini, lanjut Astrid, semua pasien yang terkena DBD sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing masing untuk melakukan pemulihan. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan pemantauan kepada empat pasien tersebut.

“Kami masih terus menginventarisir, karena resiko peyebaran DBD saat cuaca ekstrem seperti sekarang, sangat tinggi,” ungkapnya.

Menurut Astrid , mewabahnya penyakit DBD ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti cuaca ekstrim seperti sekarang ini, kepadatan mobilitas penduduk dan kesadaran pola hidup besih dan sehat (PHBS) warga yang masih rendah serta minimnya tempat penampungan sampah dan tidak adanya sanitasi pembuangan limbah rumah tangga.

“Puskesmas Jambe terus melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD ini. Salah satunya dengan melakukan pengasapan atau fogging,” bebernya.

Area yang difogging ini, kata Astrid, yakni seluruh pemukiman warga yang dianggap rentan terhadap penyebaran penyakit DBD diseluruh desa yang ada di Kecamatan Jambe. Ia mengaku, DBD harus diberantas karena membahayakan kesehatan dan juga keselamatan warga.

“Semua pihak akan kami libatkan dalam upaya pencegahan ini. Karena pembiayaan fogging dibebankan kepada desa masing-masing. Setiap desa akan difogging ditiga titik,” paparnya.

Astrid menambahkan, selain melakukan fogging, pihaknya juga akan mengantisipasi penyakit DBD dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh warga, agar membersihkan rumah dan pekarangannya dari sarang nyamuk. Seperti harus sering menguras bak mandi, menabur bubuk abate untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk.

“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Untuk itu, kami selalu berupaya melakukan penanggulangan kasus DBD melalui penyuluhan kepada masyarakat dengan lintas sektror yang melibatkan Promkes, tim kesehatan lingkungan dan pembentukan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik),” jelasnya.

Sementara itu, Camat Jambe Heru Ultari mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan Jambe melakukan fogging kesetiap rumah warga. Ini sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan penyakit DBD.

“Pengasapan ini dilakukan petugas medis dibeberapa titik yang masuk rawan penyebaran penyakit DBD. Terlebih lagi, dalam waktu dua pekan terakhir, terdapat empat warga kami yang positif DBD,” katanya.

**Baca juga: Mayat Bayi di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Kresek.

Untuk itu, Heru berharap dengan terselenggaranya fogging tersebut, penyakit DBD tidak lagi mewabah dan menyerang warga Kecamatan Jambe.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas serta mencegah gigitan nyamuk dengan cara mengimplementasikan gerakan 1 rumah 1 Jumantik,” pungkasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email