oleh

Terkendala Lahan, Pasar Induk Banten Belum Bisa Dibangun Tahun Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Pembangunan pasar induk atau pusat distribusi pangan (PDP) di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang belum bisa dilakukan tahun ini.

Pasalnya, Pemprov Banten masih berkutat pada pengadaan lahan yang ditargetkan baru rampung akhir 2019 dan konstruksi dikerjakan pada tahun berikutnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, saat ini proses pembangunan PDP masih ditahap pengadaan lahan dan belum pada tahap konstruksi.

Terkait hal itu, pemprov telah mengirimkan berkas ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan verifikasi bakal lahan PDP.

“Verifikasi tapi nunggu anggaran di (APBD) perubahan. Kalau dari pemprov sudah menyerahkan berkas kebutuhannya di BPN. Nanti nunggu kepastian dulu penganggaran di perubahan untuk pembayarannya,” ujarnya, Selasa (28/5/2019).

Ia menuturkan, plot anggaran pembebasan di perubahan APBD 2019 dikarenakan saat ini pihaknya belum bisa memastikan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk itu.

Kata Babar, alokasi anggaran itu baru bisa diketahui setelah BPN menyelesaikan proses verifikasi.

“Setelah BPN memverifikasi layak bayar kemudian siap diterbitkan sertifikat. Pastikan dulu anggarannya ada. Kalau enggak kan mengecewakan yang punya tanah. Itu nanti BPN yang mengeluarkan kelayakan harga,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, proses pembebasan lahan PDP ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Setelah lahan tersedia maka pihaknya akan langsung menyusun detail engnering design (DED) yang juga ditargetkan selesai di penghujung 2019.

Kata Babar, mudah-mudahan bisa rampung untuk lahan kemudian buat DED-nya. (Progres di akhir tahun) jadi dua DED dan lahan, tahun depan baru konstruksi.

“Untuk lokasi masih di (Kecamatan Kopo), Kabupaten Serang. Kita secara teknis lokasi sudah ideal kemudian mudah-mudahan harga belum terlalu mahal,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, pasar induk menjadi perhatiannya karena pemprov juga berencana membangun fasilitas rice center.

**Baca juga: Buka Puasa Bersama 100 Yatim, WTC Matahari Serpong Gelar Khataman Al Quran.

Fasilitas itu akan digunakan sebagai wadah produksi besar petani lokal dan pasar induk sebagai pemasarannya.

“Kemarin (rice center) sudah dilaporkan Pak Agus (Tauchid) Kepala Dinas Pertanian dan saya mendukung. Rice center sudah menjadi sebuah kebutuhan. Tidak itu saja, kita juga harus memiliki pasar induk untuk menunjang market dari segi penjualan hasil pertanian di Provinsi Banten,” ujar mantan anggota Komisi III DPR RI itu.

Sebelumnya, pengadaan lahan pasar induk atau PDP regional seluas 10,7 hektare gagal terealisasi pada 2018 lalu. Hal tersebut terjadi karena adanya kendala administrasi sehingga proses pembebasan lahan dirasa tak cukup waktu dilaksanakan di tahun tersebut. Saat itu pemprov telah mengalokasikan anggaran senilai Rp68 miliar. (Den)

Print Friendly, PDF & Email