oleh

Terhindar dari Maut, Wanita Kanada Ini Nyaris Kejatuhan Meteor Sebesar Kepalan Tangan Saat Tidur

image_pdfimage_print

Kabar6-Ruth Hamilton tak pernah menyangka nyawanya nyaris melayang gara-gara sebuah batu meteor. Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?

Berawal ketika wanita asal British Colombia, Kanada, ini tengah tertidur lelap di rumahnya, kawasan resor Ski Golden. Sampai suatu ketika, melansir Stuff, Hamilton dibangunkan oleh bunyi ledakan yang cukup keras. “Saya langsung lompat dari kasur dan segera menyalakan lampu kamar. Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi,” tutur Hamilton.

Sesaat setelah terbangun, tubuhnya sudah dipenuhi debu dan puing yang berasal dari kerusakan atap resornya. Ketika melihat ke arah dekat bantal, Hamilton menemukan sebuah batu seukuran kepalan tangan berwarna hitam. Ia pun langsung menghubungi pihak kepolisian setempat.

Petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan ke proyek konstruksi terdekat dan memastikan tidak ada peledakan apa pun di wilayah tersebut. Setelah didalami, polisi bisa memastikan bahwa batu tersebut merupakan sebuah meteor.

“Kami menelpon pihak proyek Canyon. Kami menanyakan apakah mereka sedang melakukan konstruksi peledakan dan mereka menjawab tidak, tetapi mereka mengaku melihat cahaya terang dari langit yang meledak,” ujar Hamilton.

Wanita itu mengaku sempat ketakutan dan gemetar. Ia berpikir ada seseorang yang telah melompat ke kamarnya, namun ia merasa lega setelah mengetahui benda asing itu merupakan batu berasal dari luar angkasa. ** Baca juga: April Mendatang, Robot Kurir Tanpa Pengemudi Mulai Beroperasi Turun ke Jalan-jalan di Jepang

Hamilton mengaku kagum sekaligus merinding secara bersamaan dengan peristiwa yang menimpanya. Dikatakan Hamilton, batu luar angkasa yang berpotensi berusia miliaran tahun bisa mendarat di bantalnya. Di sisi lain, ujar Hamilton, jika batu itu mendarat beberapa inci ke kanan, bisa menjadi cerita yang berbeda.

“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah hidup itu berharaga dan bisa hilang kapan saja. Bahkan ketika Anda berpikir sedang berada di tempat aman dan nyaman, seperti di tempat tidur,” kata Hamilton. “Saya berharap tidak pernah ada yang menganggap kehidupan sebagai sesuatu yang remeh.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email