oleh

Terdeteksi, Ini Penyebab Keracunan Massal Ace Hardware

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim medis asal Laborratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah rampung menelisik penyebab insiden keracunan massal di Ace Hardware.

Akhir pekan kemarin, sedikitnya 111 orang pegawai pada gerai di Mall Living World Alam Sutera, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, semaput usai menyantap menu nasi box.

“Yang menyebabkan keracunan adalah bakteri Staphilococus. Dari tiga item makanan, nasi kuning, telor, dan potongan ayam, bakteri berkembang di potongan ayam,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangsel Tulus Muladiyono, Rabu (14/10/2014).

Dijelaskannya, setelah sampel makanan diambil lalu dibiarkan atau dikultur selama tiga hari. Secara alamiah bakteri tersebut bertumbuh subur di suwiran ayam. Sementara di nasi kuning atau telur, tidak ada yang tumbuh bakteri.

Bakteri Staphilococus ini, papar Tulus, yang dapat mengakibatkan mual, sakit perut, muntah, hingga buang air besar secara terus menerus.

Faktor inilah yang menyebabkan keracunan sebanyak 111 karyawan Ace Hardware Living World Alam Sutera, semua yang menyantap ayam suwir tersebut mengalami dehidrasi yang parah.

Lalu, darimana bakteri tersebut berasal? “Banyak faktor, inilah yang sedang kami selidiki. Bisa dari ayamnya, yang dari awal tak benar pengolahannya. Atau ayam tersebut tiren,” papar Tulus.

Dinkes pun mengaku, akan menyelidikinya mulai dari penjual ayam, cara mengelolanya, hingga proses memasaknya. Semua akan diselidiki dari awal, hingga ditemukan penyebab dari datangnya bakteri tersebut.

Selanjutnya, hasil dari Labkesda ini akan diberikan ke Polsek Serpong, untuk guna penyelidikan selanjutnya.

“Polisi juga megang identitas karyawan yang membuat nasi kuning tersebut. Tinggal kami lengkapi dari hasil Labkesdanya,” ujar Tulus. **Baca juga: Insiden Ace Hardware, Hasil Uji Sampel Makanan Gagal Dirilis.

Namun terlebih dulu, hasil Labkesda akan diberikan kepada Sekretaris Dinkes Soeharno, untuk kemudian direkomendasikan ke aparat kepolsian.(yud)

Print Friendly, PDF & Email