1

Temuan Kondom Firaun Berusia 3.000 Tahun Ungkap Kehidupan Seksual dan Praktik Reproduksi Zaman Itu

Kabar6-Tim arkeolog berusaha mengungkap kehidupan seksual dan praktik reproduksi pada zaman Firaun, setelah menemukan kondom Firaun berusia 3.000 tahun di makam Firaun Tutankhamun. Namun hingga kini belum dapat diidentifikasi dengan pasti bahan pembuat kondom Firaun itu.

Temuan ini, melansir theswaddle, telah menghadirkan pertanyaan mendalam tentang kehidupan seksual dan kebiasaan pribadi para penguasa Mesir kuno, apakah Tutankhamun seorang Firaun yang rakus dan hedonistik, menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan kesenangan duniawi, ataukah dia seorang pemimpin yang bijaksana, berusaha menjaga keberlangsungan dinasti dengan cermat memilih pasangan seksualnya.

Meskipun jawabannya belum pasti, penemuan ini memberikan gambaran langka tentang sisi pribadi salah satu Firaun paling legendaris dalam sejarah. Dengan mempertimbangkan fakta bahwa kondom kuno ini ditemukan di dekat makam Tutankhamun, tim arkeolog dapat berasumsi bahwa itu memiliki peran penting dalam kehidupan dan pemerintahan Firaun tersebut.

Kondom kuno ini membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan intim dan budaya seksual Mesir kuno. Penemuan kondom Mesir kuno adalah salah satu aspek menarik dari sejarah perlindungan seksual.

Kondom kuno yang ditemukan berasal dari periode sekira 3.000 tahun lalu, dan mereka seringkali terbuat dari bahan-bahan seperti kulit hewan atau linen. Bukti arkeologis menunjukkan, kondom-kondom ini digunakan untuk tujuan perlindungan dan mungkin juga memiliki aspek ritual atau simbolis.

Salah satu penemuan yang paling terkenal adalah kondom yang ditemukan di situs pemakaman di Mesir. Kondom-kondom tersebut biasanya terbuat dari bahan alami dan tidak sama seperti kondom modern yang dikenal sekarang.

Penelitian terhadap artefak ini memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat kuno mencoba melindungi diri mereka dari penyakit dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta bagaimana mereka mungkin menggunakan teknik-teknik ini dalam konteks sosial dan budaya mereka.(ilj/bbs)