oleh

Temuan Kerangka Remaja di Milan Ungkap Metode Eksekusi Terkejam dalam Sejarah

image_pdfimage_print

Kabar6-Para arkeolog yang menemukan kerangka manusia berusia remaja di dekat Katedral Milan, Italia, berhasil mengungkapkan kematian yang dialami bukan dengan cara normal, melainkan disiksa terlebih dahulu.

Kerangka remaja berusia antara 17-20 tahun itu, melansir futuretechtrends, memiliki gigi berlubang dengan kelainan tulang wajah, serta telah mengalami salah satu kematian paling menyakitkan dalam sejarah, yaitu disiksa di atas kemudi.

Selama berabad-abad di seluruh Eropa, cara tersebut adalah hukuman yang digunakan untuk kejahatan yang paling keji. Korban akan diikat ke bawah dan sebuah roda, biasanya roda gerobak, kemudian akan dijatuhkan ke tulang kering mereka, untuk mematahkan tulangnya.

Variasi lain dari hukuman kejam, termasuk mengikat seseorang ke roda kayu besar, kemudian mendorongnya menuruni lereng bukit berbatu, atau mengikat mereka ke roda dan kemudian mengayunkannya di atas api, atau paku logam yang mencungkil tubuh mereka. Hebatnya, korban yang ‘hancur di roda’ bisa hidup berhari-hari.

Journal of Archaeological Science melaporkan, kerangka tersebut diyakini sebagai korban penyiksaan tertua yang pernah ditemukan di Eropa. Para peneliti telah menemukan teori yang tragis. ** Baca juga: Setop Kebiasaan Konsumsi Minuman Beralkohol, Pria di Lithuania Beralih Telan Benda-benda Logam

“Korban dari hukuman roda dapat dianggap tampak berbeda dengan orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini yang menjadi penyebab hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, menjadi ‘aneh’, oleh massa yang marah, sebagai penyebar wabah. Dari sudut pandang ini, kasus ini mungkin tidak hanya menyangkut kasus kekerasan antarpribadi belaka, tetapi juga dapat mewakili peristiwa diskriminasi yang tragis,” demikian keterangan para ilmuwan.

Istilah ‘Catherine Wheel’ muncul setelah St Catherine dari Alexandria dijatuhi hukuman untuk dieksekusi di atas roda pada abad ke-4 karena menolak untuk melepaskan keyakinan Kristennya, tetapi ketika dia menyentuh roda itu secara ajaib pecah dan dia dipenggal sebagai gantinya.

Eksekusi terakhir yang diketahui menggunakan roda terjadi di Prusia pada 1841, ketika Rudolf Kühnapfel dieksekusi karena merampok dan membunuh seorang uskup.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email